GERAKAN MAHASISWA ANTI NARKOBA DICANANGKAN

 Direktur Narkoba Kepolisian daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) Kombes Pol Teguh Prayitno mengingatkan, generasi muda khususnya mahasiswa sangat rentan dirayu bandar narkoba untuk menjadi penikmat atau pengedar barang haram tersebut. Mahasiswa merupakan salah satu sasaran atau target para bandar narkoba.

“Kalau kita lihat, bandar narkoba ini selalu berusaha mempengaruhi kelompok usia muda. Khususnya kalangan mahasiswa,” kata Teguh Prayitno seusai menghadiri acara pencanangan Gerakan Mahasiswa Anti Narkoba (Geman) Sumsel dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional di kawasan Jakabaring Sport City, kemarin.

Alasan bandar narkoba ingin menjadikan mahasiswa targetnya, ujar Teguh, karena pola pikir atau jiwa para mahaiswa itu masih labil dan mudah dipengaruhi. “Para bandar masuk mempengaruhi di saat si oknum mahasiswa sedang mengalami masalah pribadi,”katanya. “Misal sedang putus cinta, sibuk ujian kuliah,dengan rayuan pakai narkoba bisa fit. Bandar lalu memberikan narkoba itu secara gartis pertama kali sampai akhirnya si oknum mahasiswa kecanduan,”tukasnya.

Setelah sukses menjadikan mahasiswa budak narkoba, barulah oknum mahasiswa itu disuruh bandar untuk membeli narkoba. Jika tidak ada uang,disuruh menjual barang haram itu, dengan iming-iming narkoba gratis. “Kalau mereka berhasil merekrut oknum mahasiswa itu, setidaknya bisa menyuruh si oknum mengabdi sampai 10- 20 tahun ke depan,”katanya.

Berdasarkan data dimiliki Direktorat Narkoba Polda Sumsel, tahun 2010 tercatat 824 kasus ditangani dengan tersangka 1102 orang. Sedangkan tahun 2011 ini sampai Mei, kasus 942 dengan 99 tersangka.“Semua tersangka dari berbagai lapisan usia dan pekerjaan,”paparnya. Dengan dibentuknya Geman ini, dia berharap dapat menjadi sebuah gerakan moral yang dapat menjadi sebuah contoh di lingkungan mereka.

“Kita harap para anggota Geman dapat membantu pihak kepolisian dan BNP menyosialisasikan tentang bahaya narkoba di lingkungan kampus dan tempat tinggal mereka,”ujarnya sembari menambahkan, konsep sosialisasi atau penyuluhan lebih bermanfaat besar daripada pemberantasan di lapangan yang masih banyak mengalami hambatan.

Sementara itu,Ketua Harian Pelaksana Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumsel Chozali Hanan menambahkan, deklarasi Geman diikuti 1.300 orang lebih mahasiswa se-Sumsel. “Dalam pelantikan tadi para mahasiswa tergabung dalam Geman semuanya siap berkomitmen membantu tugas-tugas BNP Sumsel dan kepolisian dalam hal melakukan sosialisasi terhadap bahaya narkoba dan acaman hukumnya bagi orang yang berani coba-coba terlibat dalam narkoba,”tegasnya.

Chozali kembali memaparkan, potensi angka warga terlibat narkoba di Sumsel terus bertambah jika melihat jumlah populasi penduduk Sumsel yang tiap tahunnya terus bertambah. Di mana saat ini jumlah penduduk Sumsel sekitar 7,6 juta jiwa, sedangkan usia produktif yang dapat terkena pengaruh berbagai jenis narkoba sebanyak 5,5 juta jiwa.

”Coba bayangkan saat ini saja dari 5,5 juta usia produktif sudah 1,9% -nya atau 100.000 yang mencakup berbagai usia dan pekerjaan yang disinyalir terlibat narkoba dan sebagiannya dari kalangan generasi muda ,”paparnya. Sedangkan Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf dalam sambutannya mengatakan, Pemprov Sumsel sangat mendukung dengan dibentuknya Geman ini.

”Bekerjalah yang nyata dalam rangka untuk menekan angka pengedaran narkoba di Provinsi Sumsel,” ungkap Eddy dalam melantik pengurus Geman Sumsel,kemarin. Lebih lanjut Eddy menjelaskan, mengatasi permasalahan narkoba mutlak harus dilakukan secara lebih komprehensif dan multidipliner dengan langkah-langkah yang menyeluruh.

Baik dari segi pengurangan permintaan (demand reduction) maupun pengurangan pasokan (supply reduction). ”Memang selama 10 tahun terakhir ini, masalah ancaman bahaya narkoba dapat ditahan. Namun belum mampu diatasi, dikarenakan pasar gelap dunia setiap tahun dibanjiri ribuan ton narkotika termasuk di Indonesia,”ujarnya.

Sementara itu, Iwan, salah satu mahasiswa yang bergabung dalam Geman mengaku siap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota Geman. ”Kami siap jika disuruh mensosialisasikan di kampus- kampus maupun lingkungan sebagaimana arahan dari BNP Sumsel,”tandasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.