JOKER SEBENARNYA CINTA

“Kami Band dan Band Melayu”
Irwan (vokal), Vey (gitar), Veede (drum) “memainkan” kembali kartu andalan mereka, Joker. Ya… band asal Bandung itu kembali lagi dengan album kedua mereka, Cinta Sebenarnya.
Dari Djoker Ke Joker
Joker bukan band baru. Bila namanya terdengar belum terlalu akrab ditelinga, itu karena band asal Bandung ini nyaris empat tahun vakum dari industri musik . Empat tahun yang lalu, album perdana mereka sudah dirilis di pasaran . Dan kurun waktu empat tahun itu, Irwan dkk masih melakukan aktivitas band pada umumnya: manggung sana-sini dan mengumpulkan materi untuk album kedua.
Ada beberapa perubahan besar yang terjadi selama masa empat tahun itu. Pertama, nama mereka yang tadinya adalah Djoker menjadi Joker. Alasannya, menurut Irwan, sang leader, adalah karena pertimbangan kesederhanaan semata-mata.

Kedua, di album ini, Joker hanya diperkuat oleh tiga orang; sebelumnya, mereka berempat. Dan hanya tersisa Irwan sebagai personil asli dari formasi awal ketika Joker terbentuk pada tahun 2006 lalu. “Veede dan Vey adalah teman saya yang kemudian bergabung dengan Joker tahun lalu. Saya berharap dengan bertiga seperti, kami lebih solid,” tutur Irwan dengan logat kental Sumateranya.

Dari Alternatif Melayu ke Pop Melayu
Lantas, dengan pergantian (sedikit) nama dan personil, ada jugakah yang berubah dari band ini secara musik? “ Ada . Sekarang kami mengulik musik pop Melayu. Musik kami juga jadi lebih rapi, dewasa dan lebih mantap dibanding album pertama,” terang Irwan lagi. Namun, jangan mengira bahwa pemilihan musik mereka itu hanya sebuah latahan belaka. Irwan dkk jelas punya alasan tersendiri mengapa menyibukkan diri untuk berkutat di musik yang memang sedang diminati oleh banyak orang di itu. “Yah, memang harus diakui yang menjual sekarang itu adalah musik berkonsep Melayu. Tetapi bukan hanya karena itu kami mengusung pop Melayu. Kami memilih pop Melayu karena kami memang band dari Melayu. Memangnya ini negara apa kalau bukan negara Melayu? Adakah kita orang Belanda, Eropa, atau Amerika? Basically, kita memang orang Melayu. Jadi, kami rasa ke-melayu-an ini memang harus ditanamkan dan dikembangkan, salah satunya dengan terus memperdengarkan musik pop Melayu. Jadi, dengan tegas dan bangga kami bisa bilang bahwa Joker adalah band dan band Melayu,” beber Irwan dengan panjang lebar.

Kemudian, apa yang bisa membedakan mereka dengan ratusan band Melayu yang sedang menjamur? “Musik kami modern, tapi dinyanyikan dengan vokal Melayu yang kental sekali,” tandas Irwan yang pernah tinggal di selama 8 tahun itu.
Dari Lagu Cinta ke Lagu Cinta
Terjebak Rayuan Gombal, Cinta Sebenarnya, Cinta Tak Punya Mata, Maafkan, Ijinkan Aku adalah 5 judul dari 10 lagu yang terdapat di album diberi judul Cinta Sebenarnya ini. Semuanya memang adalah lagu cinta. Sebuah tema yang diakui oleh Joker tidak akan pernah habis untuk dijadikan inspirasi lagu. Dan sebagai catatan, hampir 100% lagu-lagu cinta di dalam album yang dikerjakan selama satu setengah bulan ini ditulis oleh Irwan.

Hasilnya? Cobalah dengar petikan refrain Terjebak Rayuan Gombal, lagu yang dipilih mereka untuk dijadikan singel jagoan pertama. “Aku tertipu, aku terbuai, aku terjebak rayuan gombalmu. Kau pandai dan pandai menggoda dasar kau tak punya hati….” Dinyanyikan oleh Irwan dengan suara beratnya dan dalam logat yang sangat Melayu , kemudian diiringi ketukan drum Veede dan dentingan gitar Vey membuat atmosfer Melayu semakin kental di lagu ini. Dengan notasi musik seperti ini: easy listening dan lirik gampang diingat, bisa jadi harapan Irwan, Veede dan Vey agar album Cinta Sebenarnya ini bisa diterima oleh masyarakat, tidak mustahil untuk terwujud.

Album : Cinta Sebenarnya
Artist : JOKER
Produksi : P.T. Warner Music

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.