PEMKAB OKI DAN TNI BERSATU UNTUK KETAHANAN PANGAN

KAYUAGUNG RADIO - Bertempat di Desa Sungai Belida Kecamatan Lempuing Jaya Bupati OKI melaksanakan Panen Raya, Tanam Perdana Padi dan Sosialisasi Ketehanan Pangan. Hadir dalam acara ini Dirjen Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI, Kasdam II Sriwijaya, Asisten Teritorial Kodam II Sriwijaya. Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sumatera Selatan, Wakil Ketua DPRD, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten OKI,Perwakilan PT. Pusri, PT. Sang Hyang Seri, Bulog, PT. Pertani, dan PT. Petrokimia, Kepala SKPD, Camat serta warga masyarakat Lempuing Jaya. 
Harjo Suwito tokoh Masyarakat Sungai Belida dalam sambutannya mengatakan sangat bersyukur dengan hasil panen pada tahun ini. Dengan hasil panen ini Harjo yakin Kabupaten OKI mampu memasok stok pangan Sum-Sel dan program Surplus beras 10 juta ton dapat terpenuhi. Menurutnya hasil panen ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah baik berupa bibit, pupuk, dan alat-alat pertanian. Dalam kesempatan ini Harjo meminta agar di Lempuing Jaya juga dibangun Irigasi Teknis seperti di Kecamatan Lempuing, dan meminta agar permasalahan distribusi pupuk dapat diatasi dan dapat harga hasil panen agar dapat stabil. 

Bupati OKI dalam sambutannya mengatakan Kabupaten OKI merupakan salah satu kabupaten terbesar ke 3 penghasil produksi beras di Sumatera Selatan. Hal ini layak dikemukakan mengingat Kabupaten OKI memiliki potensi lahan sawah yang meliputi sawah lebak, tadah hujan, pasang surut yang cukup besar yaitu 518.387 hektar dan baru dimanfaatkan seluas 130.120 hektar, jadi masih terdapat lahan sawah lebih kurang seluas 398.167 hektar yang sementara belum di usahakan. Kita patut bersyukur menurut Ishak bahwa pada tahun 2011 lalu luas panen padi Kabupaten OKI seluas 134.127 hektar dengan produksi padi sebanyak 603.315 ton gabah kering panen yang setara dengan 308.209 ton beras. Bila dihitung dengan kebutuhan beras Kabupaten OKI dengan jumlah penduduk 728.395 jiwa, dibutuhkan sebanyak 174.815 ton beras, sehingga terdapat surplus beras sebanyak 133.394 ton pada tahun tersebut. 
Pada tahun 2011 yang lalu dalam rangka peningkatan produksi beras nasional, Pemkab. OKI melalui Dinas Pertanian menurut Ishak mengadakan kerja sama dengan pihak BUMN yakni PT. Pertani melalui gerakan peningkatan produksi padi berbasis koorporasi (GP3K) yang bermitra dengan kelompok tani yang salah satunya berada di lokasi panen raya ini. Kerja sama ini dilaksanakan dalam bentuk memberikan kredit pada kelompok tani dengan sistem pembayaran setelah panen, dan berdasarkan hasil ubinan yang telah dilaksanakan diperoleh hasil 10,1 ton/ha. Wujud Keberhasilan Progaram Ini Jelas Ishak yaitu Terjadi peningkatan sebesar 1,4 ton/ha dibanding tahun sebelumnya yang memperoleh hasil 8,7 ton/ha. 
Tantangan peningkatan produksi tanaman pangan di masa mendatang menurut Ishak akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin berat dan kompleks seperti pertambahan jumlah penduduk sempitnya kepemilikan lahan, alih fungsi lahan tanaman pangan. Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan dan kondisi tersebut, maka strategi dan fokus pembangunan tanaman pangan kedepan antara lain : peningkatan intensifikasi tanaman penambahan areal luas tanam. Berbagai upaya juga telah dilakukan, melalui program pembangunan pertanian baik yang bersumber dari APBD I dan II maupun dukungan dana APBN yang muaranya kepada langkah peningkatan produksi tanaman pangan khususnya tanaman padi Langkah-langkah tersebut diantaranya Perbaikan infrastruktur pertanian meliputi pembangunan dan rehab jaringan irigasi tata air mikro Pembangunan dan rehab jaringan irigasi tingkat usaha tani Pembangunan jalan usaha tani Penambahan luas areal tanam baru (cetak sawah) Pemberian bantuan benih padi unggul dan di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya akan dibangun irigasi teknis seluas kurang lebih 11.500 ha Pembangunan irigasi tersebut pada tahun 2012 ini akan di mulai antara phase I seluas 5.000 ha, dan selanjutnya phase II kurang lebih 6.500 ha. Yang bersumber dari dana hibah Jepang Hal ini juga merupakan upaya pemerintah Kabupaten OKI untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang saat ini masih terjadi Oleh karenanya Ishak menghimbau kepada para petani agar kiranya tidak mengalihfungsikan lahan pertanian produktif ke peruntukan lain, karena di masa mendatang kebutuhan padi/beras akan semakin meningkat dan semakin strategis. 
Kasdam II Sriwijaya Brigjend. TNI. M. Nasir dalam sambutannya mengucapkan selamat atas panen raya pada hari ini. Panen raya ini menurutnya merupakan keberhasilan Kabupaten OKI menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Salah satu keberhasilan ketahanan pangan menurut Nasir adalah kemampuan suatu daerah untuk tidak mengimpor pangan dari daerah lain dan Kabupaten OKI menurutnya telah berhasil mewujudkan hal tersebut dan bahkan surplus sebesar 133.394 ton. Kodam II Sriwijaya menurutnya merasa terpanggil untuk mengawal program ketahanan pangan oleh karena untuk menindaklanjuti MOU Pemerintah Provinsi Sumatera-Selatan dengan jajaran Kodam II Sriwijaya mengenai penguatan ketahanan pangan di Sum-Sel, jajaran Kodam II mulai dari satuan terkecil siap menyukseskan program ini. Setiap babinsa di desa-desa tegas Nasir akan berkoordinasi dengan petugas pertanian lapangan untuk membimbing dan menyukseskan program pertanian. 
Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI Ir. Udhoro Kasih Anggoro, MS dalam sambutannya mengatakan ada tiga kata kunci keberhasilan ketahanan pangan yaitu cukup, merata dan terjangkau. Dengan keberhasilan Kabupaten OKI yang telah mensurplus beras Udhoro mengatakan kecukupan pangan di Kabupaten OKI telah aman bahkan berlebih. Provinsi Sumatera Selatan sebagai penopang kebutuhan pangan nasional berada pada urutan ke-5. Hal ini menurutnya juga berkat dukungan Kabupaten OKI. Panen raya yang dilaksakan di Desa Sungai Belida pada hari ini menurutnya secara langsung telah menyelamatkan ketahanan pangan secara nasional. Menanggapi harapan masyarakat mengenai kestabilan harga pangan Udhoro mengatakan bahwa bertani harus dikembalikan menjadi lapangan kerja yang menarik dan Bulog harus mengutamakan hasil panen lokal dalam artian tidak mudah untuk impor. Selain itu persedian benih dan pupuk harus tepat waktu. Oleh karenanya gerakan peningkatan produksi padi berbasis koorporasi (GP3K) merupakan upaya pemerintah dengan mengajak perusahaan-perusahaan untuk mendampingi para petani dan mengoptimalkan hasil pertanian. Udhoro sangat mengaspirasi langkah Kodam II Sriwijaya yang turut serta menyukseskan program ketahanan pangan di Sumatera Selatan. 
Upaya Buapati OKI untuk menggalakkan ketahanan pangan ini mendapat penghargaan diantaranya Penganugerahan Peningkatan Produksi Beras Nasional P2BN Tahun 2011 dari Kementrian Pertanian, dari Presiden Ri sebagai terbaik I tingkat nasional unit pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Wida Tama Desa Lubuk Seberuk Kec. Lempuing. Penghargaan dari Presiden RI sebagai terbaik II Nasional kepada Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Bina Tani Desa Rantau Durian I Kecamatan Lempuing Jaya 2010Pada hari ini juga diserahkan beberapa bantuan baik yang berasal dari Kementerian Pertanian maupun dari Pemerintah Kabupaten OKI, diantaranya bantuan benih Cadangan Benih Nasional sebanyak 47, 5 ton, mesin penggiling padi untuk gapoktan sebanyak 6 unit,power treser sebanyak 25 unit untuk Gapoktan, Hand Tracktor , Terpal Jemur 300 buah, dan bantuan 2 kapal Nelayan 30 GT untuk nelayan di Desa Sungai Lumpur dan Sungai Sibur Kecamatan Cengal.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.