Kabupaten OKI Memberikan Tunjangan Terhadap Hafidz Alquran

KAYUAGUNG RADIO - Banyak program terkait pembangunan agama yang dijalankan pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang dipimpin H. Ishak Mekki, yang mungkin pertama kali dilakukan di Indonesia.  Ke depan, Ishak Mekki mengharapkan program ini dirasakan masyarakat Sumatera Selatan, bukan hanya di OKI.

“Saya ingin program tunjangan terhadap hafidz Alquran, tunjangan bagi pembantu pegawai pencatatan nikah (P3N), para ustad dan ustadzah bukan hanya dirasakan masyarakat OKI juga bagi masyarakat Ogan Ilir, Lahat, Palembang, Muaraenim, dan daerah lainnya di Sumsel,” kata Ishak Mekki saat menghadiri acara halal bil halal dengan masyarakat Meranjat, Beti, dan sekitarnya, di Desa Meranjat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (23/08/2012).

Sebagai informasi, guna pemulian Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memberikan tunjangan sebesar Rp400 ribu per bulan kepada setiap penghapal atau hafidz Alquran 30 juz. Saat ini sudah ada puluhan hafidz Aquran 30 juz yang mendapatkan tunjangan tersebut.

Selain itu, guna menjaga kinerja para guru agama, seperti ustad dan ustadzah, serta pembantu pegawai pencatatan nikah (P3N), pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga memberikan tunjangan setiap bulannya. Misalnya 3.500 ustad dan ustadzah, setiap bulannya diberikan tunjangan sebesar Rp75 ribu,  sebanyak 340 petugas P3N menerima tunjangan sebesar Rp250 ribu setiap bulan.

Sementara 40 pondok pesantren di Kabupaten OKI, setiap tahunnya menerima bantuan operasional Rp40 juta. Terhadap kepeduliannya ini, tak heran Forum Pondok Pesantren (Forpes) Sumsel memberikan Pesantren Award kepada Ishak Mekki.

Di masa lalu, Kabupaten OKI merupakan daerah yang banyak melahirkan qori dan qoriah terbaik di Sumatera Selatan. Sebagian pernah meraih juara nasional. Bahkan hafidz Alquran 30 juz, yakni Muhammad Zaki Al-Hafidz, meraih peringkat ke-12 dunia. Maka guna mengembalikan keadaan tersebut, setiap tahun pemerintah Kabupaten OKI memberikan  bantuan pembinaan kepada para qori dan qoriah yang berprestasi sebesar Rp20 juta.

Bantuan pembinaan tersebut ternyata memberikan dampak yang signifikan. Pada 2010, Kabupaten OKI menempati urutan ke-5 di Sumsel pada ajang MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), tahun 2011 naik ke urutan kedua, tahun 2012 duduk di urutan ketiga, dan tahun 2013 Kabupaten OKI berkeinginan menjadi tuan rumah MTQ tingkat Sumatera Selatan.

Sama seperti pemerintahan daerah lainnya, puluhan tokoh masyarakat atau mereka yang berprestasi di OKI setiap tahun diumrohkan ke tanah suci secara bergiliran. Dan kini Kabupaten OKI tengah merencanakan pembangunan Masjid Raya dan Islamic Center, yang mana lahan sudah tersedia di Kayuagung.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.