Alasan Perempuan Harus Menabung Lebih Banyak

KAYUAGUNG RADIO - Biaya hidup yang semakin meningkat, dan gaya hidup yang ikut naik, membuat perempuan sulit menabung. Setiap akhir bulan, rekening tabungan hanya menyisakan saldo sekian ribu rupiah saja. Seringkali tak bersisanya rekening tabungan bukan disebabkan oleh kurangnya penghasilan, melainkan kesalahan dalam mengelola keuangan. Akhirnya, mereka mengabaikan pentingnya menabung, apalagi masih ada suami yang menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga.

Padahal, kaum perempuan seharusnya menabung lebih banyak daripada pria! Bukan sekadar menabung untuk membiayai hidup, pendidikan, atau liburan keluarga, tetapi juga menabung untuk masa pensiun. Ingin tahu apa sebabnya kita harus punya tabungan lebih banyak?

Hidup lebih lama
Rata-rata perempuan hidup lebih lama daripada pria. Jadi kelak ketika pasangan hidup kita telah tiada, kita harus menjalani masa pensiun lebih lama. Artinya, kita harus membiayai hidup kita sendiri (dan anak-anak) lebih lama. Karena itu, meskipun suami Anda saat ini masih aktif bekerja dan sanggup menafkahi Anda sekeluarga, Anda pun sebaiknya memiliki tabungan sendiri. Sisihkan setidaknya 15 persen dari gaji Anda untuk dana pensiun.

Biaya hidup lebih besar
Pernah membandingkan biaya hidup Anda dan suami, atau rekan pria Anda? Siapa yang lebih boros, atau punya pengeluaran lebih besar? Biasanya perempuan lah yang gajinya lebih cepat habis, karena dibelanjakan untuk segala printilan yang kurang penting. Saat berbelanja di pasar, perempuan paling nafsu melakukan tawar-menawar. Di supermarket pun, perempuan rela membeli barang yang lebih murah beberapa ribu rupiah saja. Namun, kita rela membayar mahal untuk membiayai gaya hidup kita. Tak percaya? Coba, seberapa sering Anda memborong pakaian saat ada program sale, ngopi-ngopi, membeli tas atau sepatu bermerek yang sudah lama kita incar?

Gaji perempuan lebih rendah daripada laki-laki
Ini kenyataan yang masih kita alami di beberapa perusahaan. Lalu, bagaimana bisa menabung lebih banyak jika gaji kita secara rata-rata lebih rendah daripada pria? Jawabannya sederhana: buat penghasilan tambahan. Anda bisa mencapainya dengan mencari side job, atau membangun bisnis kecil-kecilan. Jika Anda merasa tak cukup punya waktu untuk pekerjaan tambahan, mau tak mau Anda memang harus bekerja lebih keras dan meminta kenaikan gaji yang setara dengan pria.

Berorientasi pada keluarga
Ketika sudah berkeluarga, perhatian perempuan juga terpecah pada anak-anak. Kita mungkin tidak lagi berbelanja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk suami dan terutama anak-anak. Perempuan lah yang peduli untuk membeli pakaian, memasak makanan yang sehat, membelikan paket buku-buku atau video pelajaran membaca (yang harganya tidak murah), atau mainan "pintar" untuk anak-anak. Dengan demikian, pengeluaran perempuan akan semakin besar. Dengan sendirinya, mereka pun perlu menabung lebih banyak agar dapat selalu memenuhi berbagai kebutuhan tersebut.

Sebagai role model bagi anak-anak
Dalam banyak penelitian, sering dikemukakan bahwa ibu adalah sosok yang menjadi panutan, karena anak-anak akan lebih sering menghabiskan waktunya dengan ibu ketimbang ayah. Ibu menjadi sosok yang berperan dalam pengelolaan keuangan dalam keluarga. Dari ibu pula, anak-anak belajar bagaimana mengatur keuangannya. Menurut Creditcards.com, sekitar satu dari empat dewasa muda mengatakan bahwa ibu mereka memberikan pengaruh finansial terbesar dalam hidup mereka ketika beranjak besar. Karena itu, berikan contoh yang baik pada anak-anak mengenai keuangan. Selalu berhemat, dan menabung adalah beberapa contoh paling sederhana.



Sumber : kompas.com
Diberdayakan oleh Blogger.