Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Dan Deklarasi Pemilu Damai Gubernur Dan Wakil Gubernur

KAYUAGUNG RADIO - Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), periode 2013-2018, sudah mendapatkan nomor urut yang akan dipakai untuk keperluan surat suara, kampanye, dan saat pencoblosan nanti. Keempat kandidat pun sepakat melaksanakan pemilukada damai, siap menang dan siap kalah.

Pengundian nomor sendiri berlangsung dalam rapat pleno terbuka yang dipimpin oleh Ketua KPU Sumsel, Dra Anisatul Mardiah MAg, di Hotel Novotel, Palembang, kemarin (21/4). Nomor urut 1, untuk pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, PKPB, Barnas dan PNI Marhaen, Eddy Santana Putera-Anisdja D Tatung (ESP-WIN). Nomor urut 2, pasangan Iskandar Hasan-Hafisz Tohir dengan "perahu" PAN, PKS, dan PBR.

Lalu, nomor urut 3, pasangan Herman Deru-Maphilinda Syahrial Oesman (Derma) yang diusung oleh lima parpol parlemen, Hanura, PKB, PPP, Gerindra dan PPRN serta puluhan partai gurem. Terakhir, pasangan incumbent, Alex Noerdin-Ishak Mekki, calon Partai Golkar, Demokrat, PBB dan PDS, mendapatkan nomor urut 4.

Bagaimana tanggapan kandidat terhadap nomor yang mereka dapat? Eddy Santana mengaku sejak awal berharap mendapatkan angka ganjil, antara nomor 1 dan 3. “Alhamdulillah kami mendapatkan nomor 1. Ini angka hoki menunjukkan kami akan sukses menuju Sumsel 1,” kata Eddy usai pengundian nomor urut.

Eddy yakin dengan memperoleh nomor urut 1 akan meraih kemenangan minimal 45 persen berdasarkan basis suara di Muba, Banyuasin, Palembang, Ogan Ilir, dan OKI. Sementara di Basemah, Pagaralam, Lahat, Empat Lawang, dan Musi Rawas, merupakan basis cawagub, Anisdja D Tatung alias Wiwiet Tatung. “Kita siap mengikuti pemilukada ini dengan jujur, adil, profesional, dan berkualitas. Siap menang dan siap kalah sebagaimana hasil kesepakatan pemilukada damai,” kata Eddy lagi.

Menurut Eddy, dia telah menyiapkan program Sumsel Cerah, (Cerdas, Sehat dan Sejahtera) yang menjadi tiga komponen utama indeks pembangunan manusia (IPM). Sumsel cerah, akan disampaikan dalam kampanye dan diaplikasikan jika terpilih menjadi gubernur nanti.
“Cerdas itu berkaitan dengan pendidikan berkualitas, kesehatan dan sejahtera secara ekonomi. Indikasinya masyarakat bisa bersekolah yang berkualitas, gratis bukan hanya negeri tapi swasta juga. Kesehatan, angka kelahiran ibu melahirkan, usia rata-rata. Sedangkan ekonomi daya beli masyarakat tinggi, dan Palembang nomor 5 di Indonesia,” katanya.

Calon gubernur nomor urut 2, Iskandar Hasan menjelaskan, nomor dua mengandung makna victory. Berarti membawa kemenangan dan mudah untuk diingat masyarakat. “Nomor 2, berlambang kedamaian dan gampang untuk diingat masyarakat,” kata Iskandar, yang berkeyakinan bisa menang satu putaran pada Pemilukada Sumsel, 6 Juni mendatang.

Mengenai program yang akan ditawarkan pada masyarakat Sumsel, Iskandar Hasan mengungkapkan, salah satunya, membawa Sumsel Baru, yang Darussalam, aman, bebas maksiat, narkoba, dan bebas korupsi. “Pasangan Iskandar-Hafisz sepakat pemilukada damai dan mengajak pasangan calon lain untuk bertarung secara elegan. Kami juga sudah instruksikan kepada tim pemenangan, agar tidak berbuat di luar aturan,” janjinya didampingi cawagub Hafisz Tohir.

Hal senada diungkapkan calon gubernur nomor urut 3, Herman Deru. Menurutnya, sejak awal Derma bersama tim sukses sudah berharap mendapatkan nomor urut 3. “Dari awal, kami ingin mendapatkan nomor 3 dan alhamdulillah dikabulkan Allah,” kata Deru.

Dikatakan Deru, nomor 3, diyakini masyarakat akan mudah diingat. “Insya Allah bisa menang dalam satu putaran. Angka 3 mengandung filosofi, metal (menang total) dan Allah paling suka dengan angka ganjil."
Deru berjanji akan mematuhi aturan dan menerapkan pemilukada damai sebagaimana janji yang telah ditandatangani siap menang dan siap kalah. ”Yang jelas kita sudah diikat dengan aturan tentang hak dan kewajiban calon. Kami akan membangun Sumsel dengan selera rakyat,” janjinya.
Sementara, calon gubernur nomor urut 4, incumbent Alex Noerdin mengaku optimis bisa melanjutkan pembangunan Sumsel dengan meraih angka nomor 4. “Semua nomor itu sama, kami tidak menargetkan nomor berapa, yang pasti angka 4, bermakna 4 pilar bangsa,” kata Alex.

Mengenai deklarasi damai, menurut Alex, merupakan langkah yang baik untuk menciptakan kondisi yang kondusif pada pelaksanaan pemilukada Sumsel dan menjadi contoh pemilukada lainnya. "Deklarasi damai ini, harus benar-benar disepakati karena ini merupakan usaha yang bagus. Saya berharap agar deklarasi damai dapat disepakati oleh semua pihak baik pasangan calon maupun oleh pendukung dan meminta kepada semua pasangan calon untuk memberikan pengertian kepada pendukungnya."

Masih menurut Alex, dua program utama yang telah diketahui masyarakat, pendidikan dan sekolah gratis akan terus dilanjutkan. “Pendidikan dan sekolah gratis ini akan terus kita jalankan dan ditingkatkan kualitasnya."

Ketua KPU Sumsel, Anisatul Mardiah mengatakan, tujuan pengundian nomor urut, sebagai dasar membuat daftar dan nomor pasangan calon untuk keperluan cetak surat suara. “Nomor urut inilah yang nantinya akan dikampanyekan masing-masing pasangan calon serta yang akan ditempel pada setiap TPS yang ada."
Lanjutnya, pascapenetapan nomor urut, pihaknya akan menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pilgub 25 April nanti. “Masa kampanye sendiri baru akan dimulai 20 Mei-2 Juni. Hari pertama penyampaian visi dan misi pada rapat paripurna DPRD Sumsel."

Anisatul berharap, pasangan calon dalam kampanye bisa mengikuti aturan yang ada sesuai dengan kesepakatan agar tidak mencederai demokrasi di Sumsel. “Pasangan calon sudah sepakat dan menandatangani pemilukada damai, artinya siap menang dan siap kalah dengan tidak melanggar aturan-aturan pemilukada."

Ketua Bawaslu Sumsel, Andika Prananta Jaya, melalui Divisi Pengawasan Kurniawan mengatakan, pascapenetapan calon gubernur dan wakil gubernur, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Pol-PP provinsi dan kepolisian untuk menertibkan atribut sosialisasi. “Kami sudah koordinasi dengan instansi terkait untuk mulai malam ini, kita menertibkan baliho yang masih terpasang."

Dijelaskan, Bawaslu sudah melakukan koordinasi dengan Panwaslu 15 kabupaten/kota untuk serentak melakukan penertiban semua atribut kandidat calon gubernur dan wakil gubernur dan menargetkan dalam waktu 6 hari Sumsel bersih dari atribut. “Yang perlu disisir itu, lorong-lorong. Kami juga akan mengawasi pasangan calon agar tidak melakukan curi start kampanye sebagaimana yang dijadwalkan KPU Sumsel,” tukasnya.

Sementara itu, selama pengundian nomor urut, ruang tempat acara penuh oleh massa pendukung. Sempat terjadi keributan ketika pendukung yang tidak mengenakan identitas dilarang masuk karena kuota pendukung dibatasi, hanya 100 orang. Meski demikian, pendukung yang tidak bisa masuk tetap semangat meneriakkan dukungan dari luar ballroom hotel.

Susana pendukung semakin ramai ketika masing-masing calon resmi mendapatkan nomor urut sesuai dengan keinginan tim. Walau demikian, keempat pasangan calon tampak tenang dan saling bergandengan tangan serta sepakat melaksanakan pemilukada damai.





Sumber : sumeks.co.id









Diberdayakan oleh Blogger.