Grima, Milikmu Seutuhnya

KAYUAGUNG RADIO - Percaya dengan dengan kalimat; kalau jodoh takkan ke mana? Bagi GRIMA, kalimat tersebut bahkan menjadi sebuah keyakinan yang mereka tuliskan dalam lirik single “Milikimu Seutuhnya”. Cinta adalah karunia yang tidak sepantasnya membuat galau hati manusia, apalagi sampai berputus asa. Diambil dari album “Perjalanan” (2014), nomor “Milikimu Seutuhnya” menjadi jagoan yang mereka tawarkan kepada pecinta musik Indonesia.

Sebelum merilis “Milikimu Seutuhnya” sebagai single perdana, para personil GRIMA mengaku melakukan survey di lingkungan sekitar mereka. Intinya, mereka ingin mengawali perjalanan mereka di dunia musik dengan tepat. Single ini menjadi pilihan banyak orang karena musik dan liriknya sangat simple. Memang, seperti itu pula GRIMA ingin bermusik. Mereka ingin karya-karya mereka dapat diterima dengan simple.
“Bagi kami, musik itu harus dapat mewakili perasaan banyak orang. Ini sangat-sangat penting karena dari sini semua lagu-lagu GRIMA bermuara,” ujar Garry, vokalis GRIMA.


Lagu ini sendiri ada di album perdana GRIMA bertajuk “Perjalanan”. Mengusung warna musik pop progressive rock, GRIMA menampilkan 10 nomor cantik di album ini; “Jika Ia Mengerti”, “Bila”, “Mungkin Aku Bukan Yang Terbaik”, “Milikmu Seutuhnya”, “Dua Mata”, “Ada Apa Dengan Diriku”, “Jalan Tak Bertepi”, “Bukan Cinta Untukmu”, “Sempurna Untukmu”, dan “Pemuja Wanita.” Pada single “Milikimu Seutuhnya”, GRIMA memberi rasa pop rock yang sangat kental.


GRIMA band dibentuk pada 26 April 2012. Menarik dicatat, nama GRIMA (dalam bahasa Islandia berarti “Topeng”), sengaja mereka ambil untuk menekan ego bermusik mereka yang pada dasarnya berbeda. Grup adalah satu kesatuan. Mereka bermusik dan berbicara dalam satu wadah bernama GRIMA. Para personil band ini hendak membuktikan bahwa perbedaan di antara mereka hanya dapat disatukan dalam GRIMA. Ini komitmen. Saat ini, GRIMA digawangi oleh Garry (vokalis), Danny (gitar), dan Marqo (drum). Dalam waktu relatif singkat, GRIMA belajar, termasuk banyak menimba ilmu dari guru vokal mereka, Doddy Katamsi.


Semula, band ini ditawari untuk masuk mengisi satu lagu dalam sebuah album kompilasi. Keasyikan rekaman, Garry dan rekan-rekannya justru menggarap sebuah album dalam waktu dua bulan. Bagi mereka, inilah sebuah perjalanan yang tak diduga-duga. Atas usulan dan masukan dari berbagai pihak, album ini kemudian diberi nama “Perjalanan.” Sebuah perjalanan awal sejak GRIMA terbentuk, hingga penyelesaian album tersebut.


“Untuk itu, kami berharap GRIMA dapat diterima, dan mampu memajukan dunia musik Indonesia,” harap Garry yang diamini rekan-rekannya.


Follow : @grimatheband
Diberdayakan oleh Blogger.