Bupati OKI Serius Menangani Asap

KAYUAGUNG RADIO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki luas 19.023,47 km2, yang terdiri dari 75 persen daerah perairan, 25 persen daratan, wajar kalau beberapa titik rawa dilahan gambut terjadi kebakaran oleh tangan nakal maupun gesekan alam yang sekarang ini semakin panas. Meskipun ada masyarakat awam yang melakukan pembukaan lahan melalui dibakar, karena tidak ada jalan lain tanpa membakar selain tidak mengluarkan modal juga dengan kerja seperti itu sudah menjadi turun temurun dari nenek moyang. Sedangkan pemerintah hanya memberikan sosialisasi tanpa solusi untuk petani pribumi.Maka itu, melihat kondisi ini, sangat sulit masyarakat untuk menerima informasi baik dari pusat maupun pemerintah daerah OKI, mengenai bagaimana pembukaan lahan tanpa membakar hutan. Paling tidak, petani awam dapat solusi bagaimana cara setiap tahun membuka lahan tanpa membakar. Hal ini, yang sulit didapat bagi petani kurang mampu.
Untuk itu, diharapkan masyarakat pribumi agar pemerintah memberikan solusi bagaimana membuka lahan tanpa membakar. "Setiap musim kemarau dipastikan masyarakat yang hendak membuka lahan di atas lebak belukar akan membakarnya, karena tidak ada cara lain," kata Yadi (43) warga Desa Talang Jaya Kecamatan Sungai Menang, Minggu (28/9).
Karena, selama ini menurut Yadi, pemerintah hanya memberikan sosialisasi dan ancaman hukuman bagi pembakar hutan dan tidak pernah memberikan solusi pembukaan lahan perkebunan.
Hal sama dikatakan, Firman (35) warga Pampangan, seyogjanya pemerintah memberikan jalan keluar bagi petani yang akan membuka lahan semak belukar agar tidak dibakar. "Masyarakat hanya ditakuti dengan hukaman dan tidak pernah memberikan jalan keluarnya," ujarnya yang mengharapkan pemerintah dan pihak polisi jangan asal tangkap terhadap petani yang membuka lahan pertanian.
Sedangkan, menurut laporan dari Balai Lingkungan Hidup (BLH) OKI, kondisi udara masih mncapai 70-90 kategori sedang. Pemadaman api melalui darat masih tetap dilaksankan dibantu oleh Prajurit TNI 0402/OKI, Personil Polres OKI, Manggala Agni 6 regu yang ditempatkan di berbagai tempat rawan kebakaran yang ada di wilayah Bumi Bende Seguguk.
Lahan yang terbakar menurut data yg masuk seluas kurang lebih 6000 hektar. Penyebab kebakaran 90 persen dibakar oleh masyarakat yang disengaja maupun tak sengaja. Kendala-kendala yang dihadapi sarana dan prasarana terbatas, dan lokasi yg sulit di jangkau serta tidak ada sumber air. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan gambut yang sulit dipadamkan kecuali dengan hujan karena ketebalan gambut 3-8 meter.
Demikian, dilihat dari posko siaga darurat bencana asap, akibat kebakaran hutan dan lahan, Jumat (26/9/2014) lalu, titik hostpot mencapai 157. Kebakaran lahan kecil dan besar dari 17 kilometer dari Kayuagung terjadi, dan prajurit Kodim 0402/OKI berupaya memadamkan bersama masyarakat di Kecamatan Tanjung Lubuk.
Untuk itu, Kepala BPBD Ashar SE mengatakan, titik api di OKI terpantau sejak Jumat (26/9) siang mencapai 157 hostpot. "Dari titik hospot ini, pasukan pemadam kebakaran berjaga-jaga yang dibantu pranaktik dari TNI dan polisi, serta masyarakat yang juga tak lepas dari koordinasi dari pihak perusahaan dan dinas kehutanan," ujarnya.
Masih katanya, sebenarnya sekarang ini, OKI bukanlah penyumbang asap, karena lahan gambut sudah terbakar sudah beberapa bulan lalu dan kini tinggal lahan warga atau kebun yang banyak semak belukarnya yang terbakar. "Titik hostspot itu bisa saja terpantau ada alat berat kerja bukan berarti titik api," ujarnya.
Demikian, menindaklanjuti masalah asap akhir-akhir ini karena bencana kebakaran lahan, Bupati OKI Iskandar SE melalui Kabag Humas dan Protokol Dedy Kurniawan SSTP mengatakan,
menyoroti masalah lahan kebakaran dan asap api ini, beliau minta langkah-langkah dan kondisi dilapangan di infokan ke kawan-kawan media agar situasi berita tetap berimbang. "Alhamdulilah berita-berita tentang kebakaran sampai saat masih berimbang, dan ucapan terimakasih dari Pak Bupatin," tutur Dedy yang menirukan perkataan Bupati OKI Iskandar SE yang serius menangani tentang asap, sehingga masyarakat diminta peran aktif dalam pemadaman.
Mengenai solusi bagi petani yang akan menggarap lahan semak belukar, Dedy selaku kabag humas akan membawanya ke rapat antara dinas terkait bekerjasama dengan perusahaan yang ada di OKI.
Diberdayakan oleh Blogger.