Sugianto'Temui Jokowi ke Jakarta Berjalan Kaki

KAYUAGUNG RADIO - Ingin memecahkan rekor muri sebagai pejalan kaki terpanjang di Indonesia. Sugianto (49) nekat meninggalkan kampung halamannya Sidompuan Tapanuli Selatan, Medan, Provinsi Sumatera Utara, ke Jakarta sekaligus menemui idolanya presiden terpilih Joko Widodo.

Tak terasa ide "gila" yang dilakukan bapak enam anak ini, sudah berlangsung selama 29 hari, dan Senin (29/9/2014) perjalanan panjangnya baru sebatas Kabupaten OKI.
Ditemui di Humas Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI), saat dia ingin meminta bantuan bekal untuk melanjutkan perjalanan.

Menurut Sigito, dirinya sudah lama mengidolakan sosok Jokowi, oleh sabab itu begitu terpilih menjadi presiden dia akan ke Jakarta menenui mantan walikota Solo itu.
Berbekal pakaian dibadan dan sandal jepit serta tas ransel dan bendera merah putih dengan bendera putih bertuliskan bacaan revolusi mental selalu dibawahnya dipunggung. Sebagai bukti dukungan terhadap Jokowi.

Idenya untuk pergi ke Jakarta berjalan kaki, sempat ditolak keluarga. Karena khawatir akan berdampak buruk bagi kesehatan akibat melakukan perjalanan panjang. "Namun setelah aku beri pengertian selain tujuan untuk memecahkan rekor, saya ingin memberitahukan pada Jokowi kalau anak saya yang bungsu merupakan harapan masa depan, ingin jadi guru. Dan meminta bantuan pak Jokowi agar memperhatikan pendidikan anak saya, akhirnya keluarga setuju. Dan berbekal uang dari rumah Rp250 ribu, saya putuskan berangkat," ungkapnya.

Selama satu bulan dalam perjalanan, sedikitnya dia menghabiskan 3 sandal. " Sementara untuk biaya bekal penyambung perjalanan, saya selalu temui sejumlah instansi dan kantor polisi. Alhamdulillah selalu dibantu seikhlasnya oleh mereka. Untuk tidur saya mencari masjid," ungkapnya.

Selama dalam perjalanan, dia mengakui mengalami kesakitan kaki, hingga bengkak. Namun semua itu diobati dengan minyak gosok dan peralatan obat seadanya.

Jika sampai di Jakarta kata Sugianto, harapannya bisa tercapai bisa bertemu presiden Jokowi. " Itulah harapan besar saya dan saya akan sampaikan kepadanya harapan saya kepadanya," katanya.

Sugito mengaku, kesehariannya bekerja sebagau buruh penyadap karet di kampungnya. Dengan gaji Rp250 ribu per minggu. Dengan usia yang tidak muda lagi. Dia masih memiliki harapan besar terhadap anak bungsunya yang masih mengenyam pendidikan di kampungnya." Anak saya banyak, dan hanya satu yang mengenyam pendidikan, saat ini dia masih duduk di bangkus kelas 1 SMP, dia bilang sama saya dia pengen jadi guru. Dan bisa merubah masa depannya, sekaligus membahagiakan keluarga yang selama ini hidup dalan garis kemiskinan. Oleh karena itu, saya nekat berjalan kaki ini. Agar memang kelak program pak Jokowi benar dirasakan oleh orang miskin, khususnya dalam bidang pendidikan," katanya penuh harap
Diberdayakan oleh Blogger.