51 Kasus DBD menjadi Hal yang Serius di OKI

KAYUAGUNG RADIO - Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sekarang menjadi masalah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2015, DBD merupakan salah satu Penyakit yang dapat memakan korban jiwa.

sehingga bagaimana kita serius untuk dapat dicegah agar tidak memakan korban jiwa, hal ini terbukti dari data Rumah sakit Umum Kayuagung terhitung dari 19-25 januari 2015 mencapai 51 kasus, Senin (26/1/2015).

Kepala RSUD Kayuagung dr Hj.Linda Sofyanti, MARS melalui Kabit pelayanan Medis Non medis dan keperawatan dr H Dedi Sumantri mengatakan terhitung sejak 19 hingga 25 Januari 2015 masyarakat yang berobat ke RSUD kayuagung yang terkena DBD mencapai 51 pasien dan langsung ditangani dan hingga hari ini untuk pasien yang sudah mendapat perawatan dan kondisinya sudah membaik sudah diperbolehkan pulang dan hingga hari ini (26/1) Pasien DBD yang Masih dirawat di RSUD masih 19 pasien.
Untuk pasien DBD yang masuk ke RSUD kayuagung selain dari kecamatan kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir ada juga pasien yang berasal dari Kabupaten Ogan ilir,"ungkapnya.

Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Kab OKI Dr M Lubis melalui Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dian Ekasari Damayanti mengatakan sehingga bagaimana kita serius untuk dapat dicegah agar tidak memakan korban jiwa maka dari itu beberapa upaya yang dilakukan pihaknya dalam mencegah penyebaran DBD berupa pembagian bubuk abate kepada masyarakat terutama wilayah yang tinggi penderitanya, dan untuk daerah-daerah pedesaan yang ada diwilayah OKI melalui puskesmas-puskesmas sudah dilakukan,"ungkapnya.

Dian menambahkan sudah masuk di data di Dinas Kesehatan untuk masyarakat yang terkena DBD dan kini kita sudah melakukan tindakan dengan melakukan foging untuk daerah yang ada penderitanya.
“Berbagai langkah proaktif dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi penyebaran DBD. Di mana setiap ada keluhan masyarakat, bahwa di lokasi tempat tinggal mereka sudah banyak yang menderita DBD, para tenaga medis langsung turun melakukan pemeriksaan kesehatan dan fogging. Dalam melakukan fogging tidak hanya daerah yang ada kasus DBD dilakukan pengasapan, tapi kampung yang mempunyai indikasi penularan penyakit ini juga dilakukan pengasapan,"jelasnya.
Diberdayakan oleh Blogger.