Nelayan Mengurungkan Niat Mencari Ikan

KAYUAGUNG RADIO - Petani nelayan di wilayah Kecamatan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sementara waktu menghentikan aktifitasnya untuk melaut mencari ikan. Lantaran debit air laut surut sehingga sulit mendapatkan ikan, Kamis (26/2).

Menurut informasi dari Tokoh Masyarakat Cengal H Komala menyebutkan, para nelayan yang ada di empat desa Kecamatan Cengal yakni, Desa Sungai Pasir, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, dan Desa Pedado, tidak melakukan aktifitas sebagai pelaut mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Hal ini, menurutnya, surutnya air laut sehingga membuat sulit nelayan untuk mendapatkan ikan.

Selain itu, kalau nelayan memaksakan kehendak untuk tetap melaut bisa merugikan mereka sendiri, karena hanya membuang waktu dan biaya saja. “Beberapa kali nelayan melaut tidak dapat hasil yang ada hanya rugi. Apalagi alat mencarikan tak mendukung, karena sesuai dengan kemampuan nelayan,” kata Komala.
Dimusim sekarang ini, nelayan banyak mengalihkan mata pencariannya dengan merantau ke daerah lain. “Sekarang warga yang biasa melaut akhirnya, mencari kerjaan lain untuk menyambung hidup demi mendapatkan uang,” ujar Komala seraya mengharapkan kepedulian pemerintah agar memberikan solusi bagi petani nelayan agar tetap melakukan aktifitas di desa.

“Saat ini air laut mulai surut, sehingga ikan banyak berpindah ke air yang lebih dalam, sementara para nelayan di Cengal, hanya menggunakan kapal kecil yang tak bisa menengah ke laut,” tuturnya karena sekarang ini ombak laut sangat tinggi.

Ketika ditanya mengenai petani disana apakah ada kerjaan lain selain melaut, Komala mengatakan, tidak ada lagi selain mencari ikan. Maka itu, dirinya berharap pemerintah bisa memberikan suntikan atau kegiatan untuk petani, paling tidak memberikan modal untuk membuat keperluan nelayan disini.

Apalagi saat ini, ujar Komala, awal tahun seperti sekarang ini air laut mulai surut, diperkirakan Maret atau April debit air baru normal, sehingga ikan kembali ke pinggir laut. “Inilah nasip seorang petani dilaut, berbeda dengan petani di darat. Saya tegaskan pemerintah juga memperhatikan petani nelayan,” tegas Komala.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Hasanudin mengatakan, bahwa tidak semua nelayan tidak melaut, tetap masih ada yang melaut. Meski tidak semuanya.

“Memang ini sudah terjadi setiap tahun, debit air laut surut untuk bulan ini, tetapi tidak lama lagi debit air kembali normal, memang saat debit air laut surut ikan banyak lari ke tengah laut, ikan berkurang, karena nelayan kita menggunakan kapal kecil sehinnga tidak bisa berlayar ke tengah laut,” tutur Hasanudin.
Diberdayakan oleh Blogger.