H-4 Tidak Ada Alat Berat di Jalan

KAYUAGUNG RADIO - Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Ir H Ishak Mekki MM menekankan, di H-4 tidak ada lagi pihak kontraktor melakukan perbaikan jalan, apalagi alat berat berada di tengah atau pinggir jalan karena bisa mengakibatkan kemacetan, mengganggu kelancaran kendaraan berlalulintas. 

"H-4 Jalan Lintas Timur maupun jalan lintas tengah dan jalan alternatif yang akan dilalui para kendaraan pemudik harus bebas hambatan. Sehingga, kontraktor yang telah melakukan pekerjaannya harus benar-benar selesai dan tidak ada lagi alat berat di jalan," tegas Ishak Mekki saat safari ramadhan di Masjid Al Mahdy Kelurahan Kuta Raya Kecamatan Kayuagung.

Masih kata Ishak Mekki, alat berat yang berada di jalan harus dipindahkan ketempat yang lebih aman dan tidak mengganggu aktifitas berlalulintas. "Kalau masih ada alat berat di jalanan maka kontraktor tersebut akan dikenakan sanksi, karena telah mengganggu kelancaran berlalulintas," tekannya dihadapan masyarakat Kayuagung. Mengenai jalan alternatif Kayuagung-Jakabaring Palembang sudah bisa dilalui dan dinilai layak untuk dilalui para pemudik. "Untuk mengurai kepadatan di Jalintim Indralaya pengendara bisa lewat di jalan alternatif Kayuagung-Jakabaring yang jaraknya bisa ditempuh hanya berkisar 1,5 jam sampai 2 jam," tandasnya. 

Sementara itu, di Jalan Lintas Timur (Jalintim) di H-5 hari Raya Idul Fitri 1436 H, Minggu (12/7) arus kendaraan mudik lebaran yang melintasi jalur Jalintim Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai padat namun lancar. Para pemudik tidak menemui kendala berarti sepanjang jalan karena kondisi jalan negara tersebut terbilang baik, kendati mobil berjalan bak naik kuda, disebabkan jalan bergelombang.
Pantauan, di sepanjang Jalintim dari perbatasan Kabupaten OKI hingga Provinsi Lampung, tidak ada kerusakan jalan yang cukup berarti pada Jalintim OKI yang memiliki panjang sekitar 130 sampai dengan 150 Km. Namun masih ada sejumlah titik yang rusak dan sedang diperbaiki, seperti jalan Kecamatan Pedamaran di Desa Srinanti dan Desa Talang Pangeran yang mengalami kerusakan sehingga menimbulkan jalan berdebu yang bisa menyebabkan kendaraan bermotor harus ekstra berhati-hati.

Para pemudik yang menggunakan mobil pribadi dan rental berplat hitam yang melaju dari pulau Sumatera menuju pulau Jawa masih didominasi kendaraan pribadi berplat Sumatera Selatan (Sumsel) atau bernomor polisi (Nopol) BG. Namun sesekali juga terlihat kendaraan pemudik berplat provinsi lain di Sumatera seperti Riau (BM), Sumatera Barat (BA), Jambi (BH), dan Lampung (BE).

Sebaliknya, kendaraan yang datang dari arah Jawa menuju Sumatera kebanyakan berplat DKI Jakarta (B), meskipun juga terlihat ada kendaraan dari provinsi lain di pulau Jawa yakni Jawa Barat (D), Jawa Tengah (AA) dan DI Yogyakarta (AB). Di H-5 tadi, masih terlihat kendaraan angkutan barang berbagai macam jenis kendaraan baik dari arah Palembang maupun Lampung.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, Polres OKI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendirikan Pos Pengamanan (Pos PAM). Tahun ini mengalami penambahan jumlah pos, menjadi 6 Pos PAM karena sebelumnya hanya 5 pos saja. Pos Pos ini didirikan di rute pemudik yakni depan Terminal Kayuagung, simpang tiga Desa Talang Pangeran Kecamatan Teluk Gelam. Juga didirikan di pasar Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya, pasar Desa Tugumulyo Kecamatan Lempuing dan Desa Pematang Panggang Kecamatan Mesuji. Pos PAM baru didirikan di jalan provinsi di Desa Lingkis Kecamatan Jejawi.

"Penambahan 1 pos ini karena kami memprediksi akan banyak kendaraan pemudik yang melintasi jalan Jakabaring-Kayuagung untuk menuju Lampung dan Jawa,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) OKI Pratama Suryadi SP. 

Ia menambahkan, selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2015 telah disiagakan mobil derek untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat mobil mogok maupun Lakalantas. Personil Dishubkominfo OKI siap 24 jam untuk menjaga ketertiban arus Lalulintas di dalam perkotaan Kayuagun

Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain melalui Kabag Ops Polres OKI Kompol I Ketut Suarnaya SIK didampingi Kasat Lantas AKP Harris S SIk menambahkan, setiap Pos PAM akan dijaga personil gabungan Polri, TNI, Pol PP, Dishubkominfo, PBK, medis dan Pramuka. Funginya untuk memonitor arus mudik dan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pemudik yang singgah kepos.

Dijelaskannya pula, setiap Pos PAM akan dijaga petugas 24 jam secara bergantian mulai H-7 lebaran hingga H+3 lebaran mendatang. Menurutnya, para pemudik juga wajib mewaspadai lima titik rawan lakalantas di Jalintim OKI yakni di tikungan Air Jernih (KM 97) Desa Mulyaguna Kecamatan Teluk Gelam, tikungan Pasar Muara Burnai I (KM 105) Kecamatan Lempuing Jaya.




Tikungan Desa Tugu Jaya (KM 125) Kecamatan Lempuing Jaya, tikungan Desa Dabuk Rejo (KM 160) Kecamatan Lempuing dan tikungan Surya Adi Kecamatan Mesuji (KM 180). Lima titik tersebut dinilai rawan karena merupakan tikungan tajam di Jalintim OKI yang setiap tahunnya sering terjadi kecelakaan lalu lintas
Diberdayakan oleh Blogger.