Hijau Daun Siap Luncurkan Kutetap Sayang

KAYUAGUNG RADIO - Sebentar lagi grup band asal Bandar Lampung yang dibentuk pada Agustus 2002 ini akan menyapa fansnya dengan dua single baru, yaitu "Kutetap Sayang" dan "Ilusi Tak Bertepi". "Yang akan edar lebih dulu adalah Kutetap Sayang," ucap Dide, vokalis Hijau Daun.

Kedua lagu itu merupakan karya cipta Dose Hudaya, pemilik label DHP (DH Production). Hijau Daun sekarang memang bernaung di bawah bendera DHP, label besar yang bermarkas di Jalan Cilengkrang I Kota Bandung.

Menurut Dose, dalam menggarap band yang punya hit bertajuk "Suara" ini DHP bermitra dengan Mr Yongky,  produser yang selama ini menangani Hijau Daun, dan sederet band lain seperti ST 12, Kangen, Bagindas.

"Kemitraan dengan DHP untuk menggarap Hijau Daun sudah dirintis sejak lama. Kesepakatannya sudah tercapai sebelum Hijau Daun merilis single yang sekarang sedang beredar dengan label lain. Hanya saja pihak DHP memandang sekaranglah saat yang tepat untuk merilis single Kutetap Sayang," jelas Mr Yongky.

Optimistis
Tentang bendera label yang sekarang menaunginya, Dide mengatakan, "Apa yang kami cari semua ada di DHP. Studio rekaman yang kwalitasnya sangat bagus, management yang tertata rapi, iklim kerja yang enak, dan promosi yang berani serta terarah. Bergabung dengan DHP memberikan harapan kedepan bagi Hijau Daun"

Dengan formasi Dide (vokal), Richan (bass), Arya (gitar), Aray (gitar), dan Rio (additional drummer), Hijau Daun tetap optimis tentang eksistensinya di blantika musik Indonesia. "Lagu-lagu baru Hijau Daun selalu ditunggu oleh fans," ucap Dide.

Lagu & Eksistensi
Menurut Dide, Hijau Daun tidak selalu harus menyanyikan karya cipta sendiri. "Sejak album perdana pun sudah ada lagu karya orang lain. Dalam album-album selanjutnya pun begitu. Bagi Hijau Daun, membawakan karya orang lain adalah sebuah penghormatan. Disisi lain, ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri jika bisa membawakan lagu karya orang lain sebagus membawakan karya sendiri,".

"Eksistensi sebuah band," lanjut Dide, "ditentukan oleh lagu. Kami lebih percaya kepada kekuatan lagu ketimbang nama besar atau popularitas. Nama besar tetap harus dijaga dengan cara selektif dalam menyajikan karya, tidak soal karya sendiri atau karya orang lain. Band itu ibarat restoran, walau pun sudah punya nama besar tapi jika terus-terusan menyajikan makanan yang tidak enak tentu pelanggan akan bosan,"
Diberdayakan oleh Blogger.