"Sakit Sungguh Sakit" Ilir 7

Kayuagung - Mulai berkiprah sejak tahun 2010, meski tergolong sebagai pendatang baru dalam industri musik Tanah Air, namun kebersamaan mereka selama sekitar 6 tahun, mampu memberikan kekuatan warna tersendiri, dari karya musik yang mereka sajikan. Band yang hingga saat ini beranggotakan Ave (Vokal), Vic (Bass), Zinx (Gitar) dan Richie (Drum), hadir member warna dalam blantika industri musik Indonesia.

Di penghujung tahun 2016 ini, dibawah naungan label musik dan management Ascada Music, mereka kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Sakit Sungguh Sakit”. Ini adalah single ke 4 yang sudah berhasil mereka rilis, setelah sebelumnya sempat merilis beberapa single yaitu Jangan Nakal Sayang, Kekasih Gelap dan Cinta Terlarang. “Single ini tercipta hasil kolaborasi kami dengan temen-temen di Papinka, kebetulan kita satu management”, jelas Zinx menceritakan terciptanya single ini.

Dari sisi musikalitas, single ini masih mempertahankan paduan notasi notasi sederhana yang dengan mudah bisa dicerna, oleh pendengar. Cengkok yang khas dari karakter sang vocalist, semakin memberikan kekuatan tersendiri, dari single ini. “Kami terlahir dalam lingkungan keluarga yang mencintai musik, jadi dengan sendirinya kami mempunyai naluri bermusik yang kuat, lalu kami ekspresikan semuanya itu, kedalam karya musik yang kami buat”, ungkap Ave memberi alasan tentang pengaruh warna musiknya.

Single ini masih memilih tema tentang cinta tak berbalas, dengan alasan hal ini masih menjadi salah satu faktor strategis, untuk bisa mendapatkan respon yang baik, dari pecinta musik Tanah Air. “Single ini menceritakan tentang sakitnya perasaan, ketika sebuah kejujuran masih tidak dianggap, dan malah dibalas dengan sebuah pengkhianatan”, tambah Ave menjelaskan tema single terbarunya ini.

Seperti yang dialami group band pada umumnya, banyak hal-hal yang menyenangkan ataupun kenangan duka, yang menemani dalam perjalanannya selama ini. Tak terkecuali ILIR7 Band pun, mengalami itu semua, dari mulai tertinggal pesawat di moment tandatangan kontrak hingga dipaksa turun dari atas panggung. “Sampai saat ini mungkin kejadian tertinggal pesawat, saat mau tandatangan kontrak dengan Ascada Musik, jadi kenangan yang ga bakalan mungkin bisa kami lupakan, soalnya ticket sudah disediakan, kami tinggal berangkat ke Jakarta untuk tandatangan kontrak, ehhh kami malah telat…”, kenang Zinx menceritakan kejadian itu.

Beruntung, meskipun pahit, hal itu tak lantas menjadi akhir dari semangat bermusik mereka. Diakui oleh empat pria asal Lubuk Linggau ini, terpaan keras yang menghadang mereka justru semakin memotivasi mereka untuk melanjutkan perjuangan sampai ke Jakarta. "Suatu kebanggaan, band dari kampung bisa tembus ke Jakarta, dan kedepannya, kami berharap agar karya kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang lagi, dan memotifasi kami untuk bisa menciptakan karya musik original" harap mereka.
Diberdayakan oleh Blogger.