Magang Ke Jepang Selain Mendapat Keterampilan, Keahlian Juga Keuntungan

Kepala Disnakertrans Kabupaten OKI.
Kayuagung - Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia khususnya diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera selatan, Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) setempat bekerjasama dengan kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menyelenggarakan program pemagangan keluar negeri yaitu negara Jepang.

Pemagangan luar negeri adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara utuh, terpadu di Indonesia dan diluar negeri oleh lembaga pelatihan kerja atau perusahaan, Instansi, Lembaga pendidikan dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur dan atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan jasa guna menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

Selain itu, Program pemagangan ini sendiri juga merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mengurangi pengangguran yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki pencari kerja dengan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh pasar kerja (perusahaan), dan semakin tingginya tingkat pengangguran dari tahun ke tahun dikarenakan banyaknya lulusan di semua tingkatan pendidikan tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

M.Amin, SPd.MM, Kepala Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI didampingi Ferdy selaku Kabid Pentakerja pada dinas tersebut, Selasa (4/4/2017) mengatakan, Program magang ke negara Jepang yang dibuka pendaftarannya mulai 1 Februari hingga 1 Mei 2017 ini nantinya diharapkan dapat mengurangi pengangguran di wilayah kabupaten OKI dan melahirkan wirausahawan baru serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif dan produktif sehingga Ogan Komering Ilir mandira dapat segera terwujud.

"Istilahnya saja pemagangan, namun mereka yang mengikuti program magang ke negara Jepang selama 3 tahun tersebut sebenarnya secara tidak langsung telah disalurkan untuk bekerja dan mereka pun telah mendapatkan Gaji berkisar antara Rp.10 juta hingga Rp.15 Juta perbulan dan itu belum termasuk lembur," Ujarnya.

Kenapa dinamakan Magang, Katanya, Karena kerjasama kita dengan pemerintah Jepang, Dalam hal ini melalui Kementerian ketenagakerjaan RI ada hal tertentu yang telah disepakati oleh karena itu, maka tidak disebut bekerja.

"Pemagangan ini, perlu diketahui jelas berbeda dengan tenaga kerja yang disalurkan melalui PJTKI, Sebab kalau magang, mereka nanti porsi kerjanya disana tidak sama dengan para tenaga kerja yang lain, karena Magang ini lebih mengedepan pelatihan teknologi," Imbuhnya.

Dan lagipula, Lanjutnya, Program Magang ke Jepang ini sangatlah resmi karena memang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kementerian Ketenagakerjaan RI, Artinya mulai dari perekrutan sampai pengiriman tidak ada yang namanya mencari keuntungan, berbeda dengan PJTKI kalau mereka kan memang mencari keuntungan.

"Kalau melalui program magang ini, banyak keuntungan yang mereka dapat, selain biaya-biaya lain terpangkas dan mendapat keterampilan atau keahlian. jika telah selesai magang nanti mereka akan mendapatkan sertifikat magang serta modal usaha dari perusahaan tempat mereka magang sebesar 6 Ribu Yen, yang kalau dirupiahkan sekarang berkisar Rp.80 Jutaan," Ungkapnya.

Dengan demikian, Tambahnya, setelah selesai mengikuti pemagangan selain mendapatkan keterampilan atau keahlian tertentu, sepulangnya ke Indonesia atau kampung halamannya dapat menjadi seorang wirausahawan sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi yang lain.

"Alumni Magang ini , seandainya mereka tidak mau berwirausaha sendiri juga dapat menjadi prioritas kalau mereka ingin bekerja pada perusahaan jepang yang ada di indonesia sebab mereka telah memiliki sertifikat, keterampilan dan sudah pandai berbahasa Jepang," Tandasnya.

Dengan kata lain, ditambahkannya, Kalau mereka ternyata tidak ingin berwirausaha sendiri, Modal usaha yang telah diberikan ya silakan mereka pergunakan semau mereka karena memang tidak diwajibkan harus berwirausaha.

" Jadi memang banyak keuntungan yang akan mereka dapatkan jika mau mengikuti program pemagangan ke jepang ini, Oleh karena itu bagi yang berminat silakan mendaftar dan untuk OKI kita mendapat qouta minimal 150 orang dan maksimal 200 Orang," Pungkasnya.
Diberdayakan oleh Blogger.