Jaga Kenaikan Harga Jelang Ramadhan

Kayuagung - Harga komoditas selalu mengalami peningkatan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) terutama menjelang bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan konsumsi masyarakat.

Untuk menghadapi hal tersebut, TPID Kabupaten OKI menyepakati rencana aksi TPID 2017 dengan program 5K.

"Program 5 K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, Komunikasi serta Koordinasi dan Kerjasama diharapkan mampu menjaga kenaikan harga dan menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan strategis, " kata Wakil Ketua TPID OKI, Heri Susanto, S. Sos di Ruang Rapat Bende Seguguk I, Senin, (15/5).

Dalam menjaga ketersediaan pasokan, TPID Kabupaten OKI melalui OPD terkait telah melakukan langkah-langkah, antara lain dengan menjadikan OKI sebagai sentra cabai dan bawang bersama Bank BI seluas 50 Hektar, melakukan program serap gabah petani (sergap), program sapi indukan wajib bunting (siwab), membentuk satgas penanggulangan kerusakan jalan untuk memperlancar distribusi, retribusi murah bagi angkutan sembako serta akan melaksanakan pasar murah di kecamatan.

"Koordinasi cepat ini kita lakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan untuk menghindari kenaikan-kenaikan harga di pasaran" Ungkap Heri

Heri mengatakan laju perekonomian di Kabupaten OKI masih dipengaruhi berbagai permasalah antara lain, Defisit anggaran, kondisi curah hujan yg tinggi yang mengakibatkan kerusakan jalan yang menghambat rantai retribusi.

Sekda Provinsi Sumsel Joko Imam Santoso selaku Ketua TPID Sumsel mengatakan penanganan Inflasi harus melibatkan semua unsur. Kabupaten OKI menurut Joko memiliki potensi untuk menjaga laju inflasi di Sumsel.

"Pertanian menjadi komoditas andalan di OKI, cabai dan juga potensi perikanan, Joko juga berharap tim inflasi daerah OKI dapat terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengontrol laju inflasi. "kami berharap semua pihak di sini bersinergi menjaga inflasi terutama jelang ramadhan" ungkap dia.
Diberdayakan oleh Blogger.