Sumatera Selatan Butuh Pemimpin yang Ikhlas

KAYUAGUNG RADIO - H. Ishak Mekki dikenal sebagai seorang pemimpin yang santun, tidak sombong, soleh, dan sangat peduli dengan berbagai persoalan yang terkait dengan keagamaan maupun kemanusiaan. Tak heran, jika Ishak
Mekki memilih jargon “Ikhlas untuk Sumsel” dalam ikhtiarnya untuk memimpin Sumatera Selatan 2013-2018.

“Jargon itu sangat menyentuh. Terkesan tidak sombong terhadap para calon lawannya, sesama manusia, dan terutama terhadap Allah. Jargon itu pas betul dengan karakter Ishak Mekki,” kata seniman dan deklamator Jaid Saidi, Jumat (18/05/2012).

“Saya percaya dengan jargon itu, dia akan disukai semua masyarakat Sumsel, meskipun mereka dari agama lain. Sebab ikhlas itu memberikan nuansa spiritual yang mendalam,” lanjut Jaid.

Dijelaskan Chairul, orangtua Ishak Mekki yang bernama H. Ahmad Mekki merupakan seorang tokoh agama di Kayuagung. “Mekki itu artinya Mekah. Dia dilahirkan dan masa remajanya banyak di Mekah. Saat usianya menginjak 17 tahun, baru dia pulang ke Kayuagung. Dia juga seorang hafidz Alquran, yang cukup terkenal ilmu keagamaannya di Kayuagung,” jelas Chairul.

Di sisi lain, bapak mertua Ishak Mekki, atau ayah dari sang istri Tartilah Ishak, bernama H. Muchtar Abdullah, seorang ulama yang juga hafidz Alquran. “Dia pun seorang guru agama yang cukup terkenal di
Kayuagung atau wilayah lain di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” kata Chairul yang lama mengenal dan dekat dengan Ishak Mekki.

Maka, lanjut Chairul, sangatlah wajar jika Ishak Mekki membangun pondok pesantren Bait Quran, dengan biaya sendiri. “Ponpes itu diperuntukkan bagi anak muda yang hafidz Alquran, yang mana biaya pendidikan maupun kebutuhannya ditanggung secara pribadi oleh Pak Ishak. Dia mengharapkan mereka akan menjadi tokoh atau pendidik agama di kampungnya,” kata Chairul.

Kebijakan pemerintah kabupaten OKI terhadap persoalan pendidikan agama juga cukup menonjol. Misalnya memberikan bantuan kepada seluruh pondok pesantren, serta memberikan insentif kepada guru ngaji, P3N, qori, qoriah, faidz, hafidzah, serta para pendamping jemaah haji.

Jadi, ke depan Sumatera Selatan memang membutuhkan seorang pemimpin yang tahu ilmu dunia dan ilmu agama. “Kita ini ingin selamat dunia dan akhirat. Maka pemimpin yang ikhlas-lah yang akan membawa kita pada tujuan tersebut,” ujar Chairul.

Pemimpin yang mencerminkan hal tersebut, lanjut Chairul, saat ini tercermin pada sosok Ishak Mekki.
“Saya yakin masyarakat Sumsel dengan ikhlas memilih Ishak Mekki sebagai pemimpin Sumsel 2013-2018,” katanya.
Diberdayakan oleh Blogger.