Wacana Pertamina Pusat Pengendalian BBM Bersubsidi

KAYUAGUNG RADIO - Adanya wacana dari Pertamina Pusat terkait pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dibagi dua harga yakni Rp 4.500 untuk motor dan Rp 6.500 untuk mobil dan angkutan industri, Gubernur Sumsel menyetujuinya. Dirinya sama se
kali tidak begitu mempersoalkan lantaran kebijakan tersebut sudah lama didukung oleh Pemerintah.

Dia juga mengatakan, sebetulnya kebijakan yang mesti ia setujui tersebut akan membuat masyarakat bingung hendak mengisi BBM di SPBU yang mana, dan juga akan berdampak pada pendistribusian BBM itu sendiri.

“Ya jelas ribetlah, saya juga masih bingung, semua pasti bingung, kebijakan carut-marut seperti ini jelas akan merugikan masyarakat dan pengusaha,” tegasnya usai mengikuti paparan dari Pertamina di Griya Agung, Kamis (25/4).

Alex juga menegaskan dirinya selaku Gubernur mau tak mau harus mematuhi kebijakan pemerintah jika nantinya benar-benar disahkan. “Ini bukan persoalan setuju tidak setuju, tetapi ini adalah kebijakan pemerintah yang mesti saya amankan”, kata Alex.

Menanggapi itu, General Manager (GM) Pertamina RUPS II, Faris Aziz mengatakan, pengendalain tersebut dilakukan untuk menekan pemakaian BBM bersubsidi baik premium maupun solar ke Pertamax dan solar non subsidi di seluruh wilayah Sumbagsel.

Ia berharap wacananya dengan Gubernur tersebut agar ada kesepahaman antara Pertamina Sumbagsel dengan pemerintah daerah. Dalam koordinasi ini, menurut dia pemerintah pusat juga meminta bantuan pemerintah daerah dalam pelaksanaan kebijakan nanti.

"Pelaksanaannya nanti di lapangan harus dijaga oleh gubernur, dan kami sudah menyiapkan beberapa skenario di hari pertama termasuk bantuan dari media,” ujarnya.

Humas PT Pertamina Unit Pemasaran (UPms) II Palembang, Robert, yang dihubungi, secara terbuka mengakui kalau kebijakan Pertamina menerapkan tarif ganda merupakan langkah tindak lanjut dari kebijakan Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 yang mengatur penggunaan BBM. “Pengendalian BBM Bersubsidi selama ini memang masih terganjal pada beberapa kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat,” tandasnya.

Gubernur Sumsel H ALex Noerdin, Kamis (25/4) di Griya Agung menerima Jajaran PT Pertamina Sumbagsel membahas soal kemungkinan kenaikan BBM
Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel

Diberdayakan oleh Blogger.