Ketua TP PKK OKI Berikan Pencerahan Mengenai Informasi Gizi

Kayuagung - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK OKI, Lindasari Iskandar, SE gemar melakukan blusukan ke desa-desa. Bersaama TP PKK OKI Lindasari Iskandar, SE mengajak masyarakat untuk peduli pada asupan gizi. Hal itu dia lakukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) OKI yang sadar gizi.

Lindasari Iskandar, SE mengatakan, Memperhatikan gizi, harus diperhatikan sejak hari pertama bayi di dalam kandungan. “Bayi yang kurang gizi, disebabkan oleh ibu yang kurang gizi,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Desa Rambai Kecamatan Pangkalanlampan, Rabu, (25/5).

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK OKI menuturkan, jika masyarakat tidak diintervensi dengan pemberian asupan zat besi. Maka akan menghasilkan keturunan yang kurang berkualitas. “Kalau satu pasangan suami istri, salah satunya tidak sehat, jangan harap bayi bisa sehat,” ujarnya.

Kalau melihat kekurangan gizi, anak-anak mudah terkena sakit. Tidak sampai di situ, kekurangan gizi, katanya, tidak hanya terlihat oleh mata. Anak-anak yang melakukan tindakan kriminal, tidak disiplin, atau yang mudah menyerah, juga bisa disebabkan oleh kekurangan gizi. “Kekurangan gizi juga dapat dilihat dari perilaku sehari-hari,” kata Lindasari Iskandar, SE.

Dengan pentingnya pengetahuan gizi tersebut, Lindasari , memberikan pencerahan mengenai informasi gizi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H. M. Lubis, M. Kes mengatakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir berkomitmen untuk terus bekerja keras meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke desa-desa, hingga ke pelosok-pelosok. caranya menurut dia dengan mempermudah akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Ada 3 layanan kesehatan desa yang menjadi program Pemkab. OKI, yaitu, Desa bebas kematian Ibu dan Bayi, Desa Bebas Gizi Buruk dan Desa Bebas TB Paru Aktik” tambah H. M. Lubis, M. Kes.

Selanjutnya untuk mewujudkan pelayanan bagi masyarakat desa ini, maka Pemkab Oki berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. Antara lain dengan menambah Puskesmas yang mampu melayani rawat inap (saat ini 14 Puskesmas), meningkatkan pelayanan di Puskesmas Non-Rawat Inap (15 Puskesmas), menambah Pustu (saat ini terdapat 88 Pustu).

Serta Program Prioritas 1 Desa 1 Poskesdes. Program ini hanya menyisakan 4 (empat) desa lagi se Kabupaten OKI belum memiliki Poskesdes. “InsyaAllah kita tuntaskan di 2017”.



Diberdayakan oleh Blogger.