"Cinta Dan Dusta" Noah

Kayuagung - Karya emas composer besar dibawakan kembali oleh band besar….

Ariel (vokal), Lukman (gitar), Ukie (gitar) dan David (keyboard)membuktikan musikalitas mereka bukan hanya mumpuni dalam menghadirkan karya sendiri. Tantangan menghasilkan rasa berupa lagu lawas bisa mereka buktikan dalam tembang Cinta Bukan Dusta.

Inilah single terbaru Noah yang merupakan karya emas Rinto Harahap. Lagu ini tercuplik dari sederet tembang manis yang dirangkum dalam album kompilasi Kami Mengenangmu Rinto Harahap.

Bukan kali ini saja Ariel dan teman-teman membawakan tembang recycle alias daur ulang. Dan, album yang menampilkan deretan lagu-lagu ciptaan komposer legendaris itu juga pernah dihadirkan sebelumnya di industri musik. Namun kali ini, Noah memberikan rasa baru yang berbeda di lagu Cinta Bukan Dusta ini, dan ternyata mereka berhasil…

Indrawati Widjaja, sebagai produser album-album Noah sangat jeli dalam memilih lagu-lagu karya Rinto Harahap yang akan dibawakan artis asuhannya. “Kami memberikan pilihan pada Noah beberapa lagu. Dan, mereka ternyata memilih lagu Cinta Bukan Dusta,” ungkap perempuan yang akrab disapa dengan ibu Acin

Pertimbangan obyektifnya yang dijadikan ukuran dalam memilih lagu yang dibawakan boleh dibilang tak cukup sering di-cover version oleh penyanyi lain. Selain itu, adalah bisa memberikan bisa rasa baru yang kuat dalam setiap lagu karya emas Rinto Harahap. Dan, itu dibuktikan dengan baik oleh Noah.

Lirik khas Rinto yang gemar menyajikan kalimat puitis menjadi kekuatan di lagu ini. Noah membongkar habis aransemen lagu aslinya menjadi rasa Noah. Petikan gitar Lukman dan Uki serta beat-beat lagu-lagu Noah yang selama ini akrab ditelinga penggemar, dihadirkan kembali di single Cinta Bukan Dusta. Tidak heran jika banyak penggemar Noah yang menyangka single Cinta Bukan Dusta adalah lagu karya Noah sendiri. Anda mau membuktikan sendiri…yuk kita simak bareng-bareng…!

“Bergelut udang di dalam laut, mendengar engkau meninggalkanku. Bergelung ombak samudera tak rela kau pergi. Berjatuhan daun-daun hijau, walaupun belum musimnya kini. Tak akan pun bersemi lagi, di dalam hatiku. Mengapa berdusta hanya untuk cinta.Tak pernah kusangka sampai di sini. Beribu cerita berbaris di sini. Akan kusimpan dalam hati…”
Diberdayakan oleh Blogger.