Gie “Tetaplah di Sini”, Bersiap Tuk Hadapi Kenyataan

Kayuagung - Yogyakarta, 25 September 2017 – “Walau pagi sebentar lagi menjelang aku tak ingin kau pulang. Karena ku masih ingin melihatmu di sini. Biarkan ku simpan mata itu sebagai penghias malam ku. Kan ku tuang dalam rindu jika nanti kau pulang.”

Kenyataan, nampaknya menjadi suatu hal yang sangat menyakitkan bagi mereka yang belum siap untuk menghadapinya. Apalagi jika kenyataan itu berhadapan langsung dengan perasaan, di mana segala hal yang sangat sensitif tersimpan dengan sangat rapi di sana.

Hal itu rupanya coba digali lebih dalam lewat sebuah karya berjudul “Tetaplah di Sini”, oleh band yang beranggotakan Wimar (vokal), Gatra (gitar), Denny (bass), Kaka (keyboard), dan Subangkit (drum), yang menyebut diri mereka dengan nama Gie. “Tetaplah di Sini” merupakan single keempat yang mereka rilis pada 25 September 2017, setelah sebelumnya sempat memperkenalkan dua buah single dan satu mini albumnya di tahun 2015, serta satu karya tunggal lainnya di 2016.

Gatra, si pencipta karya mengajak para pendengar untuk menyadari lebih dalam mengenai kekuatan perasaan yang selama ini mungkin belum mereka sadari. “Tetaplah di Sini” berkisah tentang sebuah malam yang diharapkan dapat menjadi penguat keyakinan untuk menghadapi kenyataan. Ia ingin menggambarkan bagaimana jika sebuah hubungan dihadapkan pada kondisi demikian, yang diharapkan ialah persiapan untuk saling menguatkan satu sama lain agar kenyataan tak menjadi menakutkan. Menurutnya,

“Bahwa kebahagiaan bukanlah perkara waktu, tempat atau kebersamaan, melainkan apa-apa yang ditanam dan dirawat baik dalam pikiran. Karena kita hidup dalam kenyataan, di mana yang terjadi benar-benar terjadi walau pun itu adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Kita tidak hidup layaknya seperti di negeri harapan, yang mana segala sesuatunya kerap dikemas dengan indah dan menyenangkan,” kata Gatra lebih memperjelas pesan dari karya yang ia proses bersama dengan teman-temannya di Gie.

Lanjut Denny menanggapi tentang “Tetaplah di Sini”, bahwa menurutnya lagu tersebut tidak hanya menjadi sebuah karya yang memiliki arti sangat mendalam, namun juga materi ini ia katakan sebagai wajah baru dari Gie yang sebenarnya dari segi musikalitas. Di mana, “Tetaplah di Sini” menjadi representasi para personil Gie pada musik yang selama ini menginspirasi mereka.

“Musik yang digubah dalam “Tetaplah di Sini” menurut kami tidak terkesan dipaksakan untuk mengikuti arus musik tertentu. Bisa dibilang “Tetaplah di Sini” merupakan karya yang lebih jujur melebihi karya-karya yang pernah kami ciptakan sebelumnya,” papar Denny.

Dalam proses penggarapan single terbarunya ini, Gie melibatkan beberapa pihak yang ikut terjun secara langsung. Beberapa di antaranya seperti Jogja Audio School yang menjadi tempat mereka untuk merekam karya tersebut, juga Rumah Rekam yang menjadi ruang bagi Gie melakukan proses finishing untuk lagu “Tetaplah di Sini”.

“Dan kami pun melibatkan Regga Hendarto untuk pengerjaan cover art dari single ini. Dan kami mau kasih bocoran, bahwa single ini bisa dibilang sebagai materi pembuka dari album penuh kami yang rencananya siap dirilis dalam waktu dekat,” tambah Wimar. (Gie)
Diberdayakan oleh Blogger.