Tidak ada unsur kesengajaan


Kayuagung -Baliho Himbuan Pillkada Damai yang terpasang di di sejumlah titik di wilayah Kabupaten OKI mendadak menjadi viral di media sosial, Kamis (19/4/2018).


Bukan tanpa sebab baliho tersebut diperbincangkan banyak orang lantaran penulisan huruf “B” pada kalimat “Pilih dengan Hati Satu Suara Sangat Berarti” tersebut menyerupai angka 3.


Akun Facebook @Tabroni Hasanusi yang menggunggah photo baleho menulis


“Dihimbau ASN untuk Netral??? Apakah Baleho ini benar-benar netral? Mengapa huruf B dibuat seperti angka 3? Dengan pensil mengarah ke angka tiga” tulisnya.


Melihat unggahan tersebut Bupati OKI, H. M. Rifa’I, SE turut berkomentar.
“Terimakasih kepada Saudara Tobroni Hasanusi yang telah memposting dan menyampaikan kritik dan saran tentang baleho yang di buat oleh Bagian Humas. Kalau dianggap ada yang salah kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat OKI. Kami tidak bermaksud menjurus ketidak netralan dalam Pillkada dan baleho tersebut akan segera diturunkan serta diganti” Jelas Rifa’i.


Terkait gambar pensil yang seolah-olah menunjuk ke huruf “B” Rifa’i mengungkapkan itu sudah diediting oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.


“Sedikit saya beri penjelasan gambar pensil tersebut tidak ada (sudah diediting) sedangkan hurup B menyerupai angka 3 memang bentuk hurup dari Komputer. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf atas kekhilafan ini” tungkasnya.


Terkait hal ini, dilansir dari akun Instagram @ogankomeringilirmandira, pemkab OKI memberikan penjelasan bahwa hal tersebut murni merupakan pada proses desain dan tanpa ada unsur kesengajaan. Melalui akun tersebut, pihak Pemkab juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.


"Penggunaan Jenis Font Capture IT pada tagline hanya untuk tujuan artistik tanpa motif menonjolkan huruf “B” yang menyerupai angka “3”," tulis akun tersebut.


Sementara keberadaan gambar pensil yang seolah-seolah menujuk huruf “B” pada gambar tersebut merupakan sudah hasil editing. "Gambar asli tidak demikian," lanjutnya.


Dalam penjelasannya, desain baliho yang keliru tersebut hanya terpasang di beberapa titik saja dari sejumlah desain imbauan Pilkada damai yang sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan KPUD dan Panwaslu OKI. Selain itu, baliho tersebut sudah diturunkan.


Dalam tulisan tersebut ditegaskan, imbauan Pilkada damai merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah kepada penyelenggara Pilkada dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilukada sesuai dengan Pasal 434 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan edaran Gubernur Sumsel tentang Dukungan Pemda thd penyelenggaraan Pilkada.


Salah satu penggiat desain visual lokal Kayuagung Ade Kawai mengungkapkan pemilihan font oleh desainer merupakan upaya untuk mengungkapkan pesan agar mudah terbaca oleh orang yang melintas


“Itu teknis, tergantung dari desainer biasanya dipilih font yang jelas dan mudah dibaca apalagi di Balegho, kadang juga desainer ingin terlihat berbeda dari font yang dia pilih agar menarik tidak menggunakan hurup yang biasa dipakai kebanyakan orang” pungkasnya.


Sementara itu, Ketua Panwaslu OKI, Fahrudin menjelaskan, terkait masalah ini pihaknya menyarankan agar Pemkab OKI mengganti himbauan tersebut.


“Tujuannya baik membantu penyelengara Pemilu, Soal tulisan itu tergantung persefsi yang membaca. Namun baiknya untuk diganti saja agar tidak menciptakan multitafsir,” kata Fahrudin saat dikonfirmasi.
Diberdayakan oleh Blogger.