Rencana Berbahaya Single Perdana The Rain Di 2018

Kayuagung - Menderu. Sejak akhir 2013, The Rain seperti rangkaian mesin tua yang kembali dilumasi, dikencangkan, diselaraskan, dan langsung bekerja dengan kecepatan tinggi—nyaris tanpa henti—setelah sekian lama berkarat dan berdebu. Trilogi 18 November yang terdiri dari single Terlatih Patah Hati (2013), Gagal Bersembunyi (2014) dan Penawar Letih (2015) menjadi awal babak baru cerita The Rain yang memilih jalur indie sejak lima tahun lalu. Ketiga single tersebut dikukuhkan dalam bentuk album Jabat Erat pada 10 September 2016—album studio keenam dengan single terbanyak yang pernah dirilis The Rain. Hingga Detik Ini yang dirilis pada 7 Juni 2017 menjadi single keenam sekaligus penutup album tersebut.
Sebuah babak yang membuahkan banyak kejutan baru bagi The Rain: tur yang kembali digelar, penggemar lintas generasi, jutaan views di YouTube, berbagai nominasi penghargaan, dan lain-lain.

Jeda yang Dibutuhkan. Setelah sebuah konser yang emosional di Jogja—yang bertepatan dengan ulang tahun The Rain yang ke-16 pada 31 Desember 2017—Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar), Ipul Bahri (bass) dan Aang Anggoro (drum) memutuskan untuk beristirahat sejenak di awal 2018 sambil memikirkan langkah selanjutnya. Sebuah jeda yang dibutuhkan. Indra—yang menulis seluruh lagu di album Jabat Erat—mengaku sudah cukup lama tak menulis lagu. “Saya bukan penulis lagu yang produktif,” ujarnya suatu sore di Jakarta. Ia mengaku hanya menulis beberapa judul lagu setiap tahun selama lima tahun terakhir ini.

Rencana Berbahaya. Selama beberapa pekan di awal 2018, Indra menghabiskan hampir setiap pagi di sebuah bangku taman di dekat rumahnya—menulis beberapa lagu baru untuk mengisi babak berikutnya. Salah satunya berjudul Rencana Berbahaya—sebuah lagu anthemic tentang seseorang yang nekat mewujudkan sebuah niat yang berpeluang nyaris nihil. Sepakat memilih lagu tersebut untuk dijadikan rilisan perdana di 2018, The Rain menghabiskan waktu sekitar dua bulan di studio—mencoba beberapa versi aransemen dengan tempo dan nada dasar yang berbeda—hingga akhirnya master Rencana Berbahaya berhasil dirampungkan pada pertengahan April. “Proses yang lama dan menguras energi, tapi sepadan dengan hasilnya,” ujar Iwan yang juga menjadi peramu rekam untuk single ini. “Tidak sabar untuk memainkannya di panggung.”
Dari departemen grafis, Aang yang bertugas mengerjakan artwork lagu ini, memberikan sebuah kejutan visual. “Paduan antara The Rain dan film komedi aksi,” jelasnya. Hasilnya: sebuah artwork paling ndagel yang pernah dirilis The Rain hingga saat ini.

Hanya di Radio. Rencana Berbahaya dirilis pada 17 Mei 2018—di awal bulan puasa. Mulai tanggal tersebut, single ini telah dapat didengarkan di radio-radio seluruh Indonesia, namun belum akan tersedia di berbagai layanan daring resmi. Lewat kampanye Hanya di Radio, The Rain ingin mengajak kita menikmati dulu serunya me-request dan menanti diputarnya lagu tersebut di radio. “Ada sensasi tak tergantikan ketika kita mendengar lagu yang kita sukai tiba-tiba mengalun di radio,” lanjut Ipul. “Beda dengan ketika kita memutar lagu tersebut di gawai kita.”
Rencana Berbahaya baru akan tersedia di seluruh layanan daring pada 25 Mei 2018.

Selamat berjumpa kembali lewat karya.
Diberdayakan oleh Blogger.