SUPLAI ELPIJI 12KG DI BATASI

Distributor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengancam tidak akan menjual epiji ukuran 12 kilogram (kg) karena agen di Palembang telah membatasi suplai bagi setiap kabupaten/kota di Sumsel.

Kondisi ini semakin membuat elpiji 12 kg sulit didapat.Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Pada situasi normal, harga elpiji 12 kg berkisar Rp75.000. Namun, kini harganya mencapai Rp80.000–90.000/tabung. Warga kini sangat kesulitan mendapatkan elpiji dan merasa tercekik dengan harga yang sangat mahal. Pantauan di salah satu subagen elpiji 12 kg di Kota Kayuagung, CV Amara,Jalan Letjen Yusuf Singedekane, sangat sedikit dijual elpiji ukuran 12 kg karena suplai dari agen di Palembang dibatasi.

“Biasanya kami disuplai 4.000 tabung untuk satu bulan. Tetapi, sekarang dibatasi 1.000 tabung saja,” ujar Anton,salah satu pegawai CV Amara. Dengan demikian, pihaknya mengeluh dan mengaku tidak akan menjual elpiji 12 kg mulai 20 Juli nanti.“Kalau satu bulan hanya disuplai 1.000 tabung, kita tidak akan jual lagi elpiji 12 kg. Kita cukup jual elpiji 3 kg. Kami juga tidak tahu apa alasan Pertamina membatasi suplai elpiji 12 kg,”kata Anton. Pihaknya hanya sebagai subagen yang melayani penjual gas di wilayah OKI.

Sementara, tabung elpiji disuplai agen dari Palembang, yakni PT Dempo Makmur Gas. “Biasanya agen kami di Palembang itu disuplai Pertamina sebanyak 30.000 tabung. Sedangkan,sekarang hanya 13.000 tabung.Wajar saja jika kami sebagai subagen disuplai 1.000 tabung/bulan,” tukas dia. Anton mengakui, kenaikan harga elpiji 12 kg di wilayah OKI belum terlalu tinggi karena hanya selisih Rp3.000 dari harga normal. Hal ini berbeda dibandingkan harga elpiji 12 kg di daerah lain, yang mencapai Rp85.000–Rp90.000/tabung.

“ Kenaikan harga elpiji di OKI tidak terlalu tinggi dan kenaikan itu wajar karena elpiji 12 kg langka,”tandasnya. Kondisi serupa dialami subagen elpiji lainnya di Kota Kayuagung, OKI.Mereka juga mengaku dibatasi suplai elpiji gas khususnya ukuran 12 kg. Dengan demikian, mereka juga mengancam tidak akan lagi menjual elpiji 12 kg mulai bulan depan. Pembatasan elpiji 12 kg ini ditengarai karena akan ada rencana kenaikan elpiji tak bersubsidi.

Pemerintah tidak menyetujui kenaikan ini sehingga Pertamina membatasi elpiji 12 kg tersebut.Untuk itu, subagen di Kayuagung berinisiatif hanya menjual elpiji 3 kg karena mendapat subsidi pemerintah. Kelangkaan elpiji 12 kg ini dikeluhkan sejumlah warga Kayuagung.Apalagi, jika nanti para subagen di wilayah ini benar-benar menghentikan penjualan elpiji 12 kg, tabung gas mereka tidak akan berguna lagi.
”Tabung elpiji ini sudah langka. Kalaupun ada, harganya mahal.Nanti,kalau agen tidak jual lagi elpiji 12 kg,tabung kami di rumah akan sia-sia,” ujar Nuryati,ibu rumah tangga

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.