TIPS MENJADI PENYIAR RADIO

Disetiap kota besar dan menengah di Indonesia, ada puluhan ribu pelajar seperti Anda yang ingin menjadi penyiar. Walaupun Anda sendiri tidak menyebutkan kota dan minat Broadcastingnya (radio? televisi?), Ditaun 80an, bahkan radio kaulah muda yang sengaja memperkerjakan para pelajar SMA sebagai penyiar. Para penyiar muda ini malah dianjurkan untuk tetap memakai seragam putih abu-abunya, agar para pendengar yang kebetulan datang ke radio bisa melihat sendiri bahwa “radio ini gue banget!”.
Dizaman sekarang remaja punya banyak cara untuk memamerkan siapa dirinya : warna rambutnya Sunset Red, merek tas sekolahnya oakley, hanphone-nya smart Phone, dst. Tetapi di tahun 80an identitas remaja yang bisa ditunjukkan pada dunia hanyalah musik yang dia ketahui dan radio yang dia dengarkan. Dia mutlak mutlak tahu lirik lagu terbaru dari Duran – Duran, dan biasanya hapal nama semua penyiar di radio-radio terkondang. Hiburan selain radio dan bioskop?. Anda terbayang sebuah era tanpa Handphone, Computer, SMS, Facebook, Email, apalagi Internet?
Karena itu pula di zaman itu para pelajar malu jika tertangkap basah mendengarkan radio kakaknya atau radio bapaknya. Semua pelajar saat itu mengaku pendengar Kayuagung Radio/Bens Radio atau yang lainnya, dan sampai tahun 90an pun masih banyak yang mengaku sama meskipun dia juga mendengarkan Radio ‘A’ atau ‘B’ FM. Sedangkan seorang pelajar SMA yang juga bekerja di sebuah stasiun radio adalah keistimewaan sekali.


Memahami Fungsi dan esensi dari Broadcasting :
1.      Penyiar selalu tanpa lelah , tanpa henti berupaya menyenangkan Audience-nya.
2.      Radio dan TV mengudara atas dasar keinginan/pemikiran Audience-nya.
{Sponsor/Klien menjadi penting karena merekalah yang mendanai semuannya}

Untuk Menggambarkan bahwa untuk menjadi penyiar di era sekarang ini lebih sulit karena anda harus punya lebih dari sekedar golden voice; Anda harus punya jiwa entertainer, harus mampu berekspresi secara flaxible, harus terdepan mengikuti segala trend lifestyle dan information. Dan harus siap tampa cengeng tampa mengeluh untuk tampil di depan pendengar / penononton maupun untuk memenuhi keinginan Audience dan klien yang membayar anda.

Dari sini sebenarnya Anda bisa menarik kesimpulan tentang “Modal apa yang harus disiapin untuk jadi penyiar?”

1.    Kita harus disiapkan diri agar bisa selalu berusaha menghibur Audience  : jangan berfikir untuk jadi penyiar jika anda sulit menepati janji dengan orang atau  sering berganti mood setiap hari. Kalau Anda mengalami kesulitan untuk mengendalikan espresi diri karena mood Anda mudah berubah – ubah bagaikan cuaca, lebih baik Anda kerja di balik komputer ketimbang di studio siaran.

2.      Kita harus in-touch dengan apa yang sedang menjadi pusat perhatian Audience kita : dengan kata lain, kita harus “gaul” seperti mereka. Kalau ingin bekerja di radio otomotif, misalnya, biasakan diri dengan hobby mobil dan motor. Jika ingin menjadi pembaca berita di TV swasta, biasakanlah mengkonsumsi berita setiap hari.

3.      Kita harus terbiasa disuruh – suruh sesuai tuntutan klien atau program. Dalam prakteknya tuntutan ketiga ini sangat bervariasi, misalnya Anda :
·        Diberi jam siaran minggu pagi, padahal anda paling susah bangun pagi
·        Harus mewawancarai yang anda sangat tidak suka
·        Dituntun pakai celanan pendek saat jadi TV-host, padahal lutut anda jelek
·        Diminta diet drastis karena setelah melahirkan koq terlihat gemuk di kamera
·        Dan berbagai contoh yang terlalu banyak untuk disebutkan satu – persatu

Dengan kata lain, kalau Anda merupakan tipe orang yang cendrung membantah perintah atau setiap hari masih di bangunkan oleh Mama, maka sebaiknya anda kerja di Bank saja ... atau bikin perusahaan sendiri. Apalagi tugas sebagai penyiar menuntut Anda bisa memenuhi keinginan audience, no matter what the conditions and matter who the Audience is.
Itulah tiga prasyarat yang harus di penuhi sebelum Anda dan siapa saja ingin mencoba menjadi seorang penyiar (TV maupun radio). Semuanya berasal dari diri sendiri, dan mengingatkan kita bahwa sebelum stasiun TV/Radio atau Production House merekrut dan menseleksi Anda untuk sebuah programnya, pastikanlah bahwa Anda sendiri sudah punya sikap mental yang besar dan tangguh.




Diberdayakan oleh Blogger.