Ke-Galau-an Jadi Inspirasi " Romeo To Juliet Band "
KAYUAGUNG RADIO - Generasi ‘galau’ seakan menjadi trademerk dan fenomena saat ini. Mereka boleh jadi sedang merasakan kegalauan terhadap semua persoalan. Bisa soal cinta, jatidiri atau dalam berinteraksi sosial di masyarakat.
Nah, potret kegalauan itu sendiri menjadi inspirasi band indie ‘Romeo To Juliet’ (R2J). Tentu saja melalui tembang-tembang yang bisa diapresiasi para kawula muda yang notabene sebagai pecinta musik Indonesia.Dengan mengusung genre Pop R & B, mereka punya keyakinan kuat bisa segera menunjukkan kreatifitas bermusiknya di tengah kehidupan masyarakat.
“Sesuai dengan filosofi nama Romeo To Juliet, kami ingin hadir bersama lagu-lagu romantis, tapi nggak cengeng. Syair-syair dari lagu kami, jelas-jelas mengambil dari realitas kehidupan di masyarakat. Bahkan bisa disebut dari hasil observasi atau komunikasi lewat media jejaring sosial, twitter,” kata Ryan sang vokalis, mewakili ketiga rekannya itu pada Pos Kota.
R2J bukanlah grup band yang tiba-tiba terbentuk secara dadakan. Dari masing-masing personil yang terdiri dari Ryan (vokal), Jeffry (drum, vokal, rap), Jason (gitar, vokal, rap), Romel (gitar, vokal). Mereka lahir dari sebuah komunitas yang awalnya ingin menggapai obsesi pribadi, utamanya bergabung dalam boyband. Lantaran tak bisa berdance ria, akhirnya mengubur keinginan tersebut.
Saat ini R2J telah memiliki sejumlah karya lagu dan sebagian telah disodorkan ke label. Sebut saja tembang ciptaan mereka yang rata-rata mengusung perasaan galau seperti ‘ABG Galau’, ‘Unyu’, ‘CLBK’ (Cinta Lama Buang ke Laut Aja), ‘Sesuatu Banget’, ‘The Way I’am’, ‘Kiss Me Every Night’.
Grup band yang bermarkas di Ampera Terusan Dalam (Amsterdam), Pademangan, Jakarta satu ini, juga memiliki segudang pengalaman performance. Di antaranya tampil di Alam Sutra Living World Serpong, Tangerang, Jakarta Korea Festival di JCC Senayan dan Concert Hall Institut Musik Indonesia (IMI) Jakarta. “Kami punya target segera merealisasikan karya-karya kami di kancah industri musik Indonesia,” pungkas Romel yang ‘diamini’ Jeffry dan Jason.
Nah, potret kegalauan itu sendiri menjadi inspirasi band indie ‘Romeo To Juliet’ (R2J). Tentu saja melalui tembang-tembang yang bisa diapresiasi para kawula muda yang notabene sebagai pecinta musik Indonesia.Dengan mengusung genre Pop R & B, mereka punya keyakinan kuat bisa segera menunjukkan kreatifitas bermusiknya di tengah kehidupan masyarakat.
“Sesuai dengan filosofi nama Romeo To Juliet, kami ingin hadir bersama lagu-lagu romantis, tapi nggak cengeng. Syair-syair dari lagu kami, jelas-jelas mengambil dari realitas kehidupan di masyarakat. Bahkan bisa disebut dari hasil observasi atau komunikasi lewat media jejaring sosial, twitter,” kata Ryan sang vokalis, mewakili ketiga rekannya itu pada Pos Kota.
R2J bukanlah grup band yang tiba-tiba terbentuk secara dadakan. Dari masing-masing personil yang terdiri dari Ryan (vokal), Jeffry (drum, vokal, rap), Jason (gitar, vokal, rap), Romel (gitar, vokal). Mereka lahir dari sebuah komunitas yang awalnya ingin menggapai obsesi pribadi, utamanya bergabung dalam boyband. Lantaran tak bisa berdance ria, akhirnya mengubur keinginan tersebut.
Saat ini R2J telah memiliki sejumlah karya lagu dan sebagian telah disodorkan ke label. Sebut saja tembang ciptaan mereka yang rata-rata mengusung perasaan galau seperti ‘ABG Galau’, ‘Unyu’, ‘CLBK’ (Cinta Lama Buang ke Laut Aja), ‘Sesuatu Banget’, ‘The Way I’am’, ‘Kiss Me Every Night’.
Grup band yang bermarkas di Ampera Terusan Dalam (Amsterdam), Pademangan, Jakarta satu ini, juga memiliki segudang pengalaman performance. Di antaranya tampil di Alam Sutra Living World Serpong, Tangerang, Jakarta Korea Festival di JCC Senayan dan Concert Hall Institut Musik Indonesia (IMI) Jakarta. “Kami punya target segera merealisasikan karya-karya kami di kancah industri musik Indonesia,” pungkas Romel yang ‘diamini’ Jeffry dan Jason.
Sumber : poskotanews.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar