Tanjungmenang Wakili OKI Lomba GSI Tingkat Sumsel Tahun 2012

KAYUAGUNG RADIO - Desa Tanjungmenang Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, mewakili Kabupaten OKI dalam kegiatan lomba akreditasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Sumsel tahun 2012.
Penilaian akreditasi dilakukan Tim Penilai dari Provinsi Sumsel  yang diketuai Dra Lisnawati  diKantor Camat Kota Kayuagung dan diteruskan ke Desa Tanjungmenang, Selasa (25/9/2012). Di hadapan tim penilai, Bupati OKI yang diwakili Sekda Ir H Ruslan Bahri MT mengatakan, tujuan pembangunan kesehatan secara umum diarahkan pada upaya pengembangan prinsip-prinsip partisipatif dan pemberdayaan masyarakat.  Hal ini sejalan dengan paradigma Indonesia sehat, dimana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka keluarga dan masyarakat harus bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.

Dalam usaha peningkatan keluarga yang sehat dan sejahtera, tentunya peran ibu dan perempuan sangat besar. Sebab kunci utama tercapainya keluarga yang sehat dan sejahtera ada di tangan ibu/perempuan. Melalui berbagai program dan kegiatan berupaya untuk lebih memberdayakan kaum ibu. GSI tumbuh dilatarbelakangi oleh angka kematian ibu melahirkan yang tinggi, lalu kaum ibu merupakan anggota keluarga yang paling rentan hamil, melahirkan, mendidik anak, mengerjakan urusan rumah tangga, namun mempunyai potensi yang sangat besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. 

Sementara disisi lain kematian ibu saat melahirkan lebih banyak terjadi pada kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi yang kurang menguntungkan atau kelompok masyarakat yang jauh terpencil dari fasilitas kesehatan. Melalui program ini, kata Ruslan, perempuan yang selama ini berada pada posisi yang terpinggirkan, akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi keluarganya. Dengan begitu kaum perempuan benar-benar dapat berperan secara maksimal dalam berbagai kegiatan pembangunan, terutama pembangunan keluarga. 

Pemerintah dalam pembinaan gerakan sayang ibu ini bertindak sebagai koodinator, sedangkan masyarakat yang diwakili oleh tokoh masyarakat, tokoh agama seperti ulama diharapkan dapat menciptakan mekanisme dalam penanggulangan terjadinya “empat hal terlambat” yang merupakan faktor penting penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Antara lain, terlambat mengenal bahaya; terlambat mengambil keputusan untuk merujuk; terlambat mencapai fasilitas rujukan; dan terlambat mencapai pertolongan di fasilitas rujukan.





Diberdayakan oleh Blogger.