Single "Selamat Tahun Baru" Endank Soekamti Dari Album Ke 5 "Angka 8"

KAYUAGUNG RADIO - Endank Soekamti (ES), Trio punk-punk jenaka Jogja satu ini tak pernah kering ide dalam membuat gebrakan kreatif. Selalu ada saja yang mereka kerjakan, entah itu secara serius atau tidak, yang makin mempertegas kesan bahwa ES memang band produktif yang kaya ide dan kreatifitas. 

Spesial untuk album ke-5 mereka ini, ES tanpa ampun akan memborbardir penggemar mereka dengan sebuah album berkonsep boxset. Konten album bertajuk “Angka 8” tidak main-main : CD audio dengan 16 lagu baru ES, DVD dibalik layar pembuatan album ke5, T-shirt, Kalung Army dengan nama pemesan, dan sertifikat kepemilikan boxset. Selain itu mereka juga akan merilis buku dengan konsep novel-biografi yang menceritakan runutan kisah hidup Erix, Ari dan Dory mulai dari jaman pra-ES. CD album ke 5 ES juga bias didapat dengan membeli buku tersebut. 

Berikut adalah catatan special saya tentang beberapa konten boxset album ‘Angka 8’ Endank Soekamti. 

CD dengan 16 lagu baru ES, dibuka dengan intro singkat lalu disusul “Selamat Tahun Baru” sebuah tembang bernuansa hangat yang dijadikan single/video clip pertama untuk album ini. Lalu “Aku Gak Pulang” yang sangat pop-punk. Tema besar album ini adalah persahabatan, dan soun ES sangat pas bermain di tema-tema hangat seperti ini. Meski banyak bermain dengan riff-riff metal ataupun bass line reggae, tetap saja charisma hangat nan bersahabat adalah asset terbesar ES. Yang menarik, untuk album ini ES melibatkan fanbase mereka dalam pengerjaan lirik di beberapa lagu. Dengan memanfaatkan social media, dengan santai ES mengajak fans untuk ikut berkontribusi meneruskan penggalan-penggalan lirik yang mereka post via twitter. Dan hasilnya pun memuaskan, seperti lirik di track “Angka 8” (sahabat sejati selalu ada meski di tanggal tua). Strategi yang apik dalam membangun chemistry yang kuat antara band dan penggemar. Lalu ada “Bully” sebuah tembang anti-bully dimana kamu bias dengar rapping jalanan Mamox dari Jahanam/Jogja Hiphop Foundation. Tak hanya itu, Melanie Subono juga iktu serta menyumbangkan vocalnya di track “Mantan Jadi Teman” yang berlirik konyol (ku dengar kamu punya pacar petinju). Sedikit mengejutkan, di lagu berbahasa Jawa “Maling Kondang” tiba-tiba ada selipan sound gitar dangdut yang memang disengaja. Seolah tak ingin dicap setengah-setengah, ES juga menyertakan tutorial cara-cara menciptakan sound gitar dangdut di DVD behind the scene pembuatan album ini. Sinting. Belum lagi berita dari Erix yang mengkonfirmasi jika semua lagu di album ini akan dibikinkan video klip, dimana kesemua klip tersebut akan memiliki satu tema besar : perang dan militerisme, sesuai dengan artwork albumnya. 

Lalu DVD behind the scene proses pembuatan album “Angka 8” yang saya piker sangat layak dikoleksi karena belum ada band Indonesia yang cukup gila untuk melakukan ini. Bayangkan, band ini meng-karantina diri mereka selama 30 hari di Semarang untuk rekaman, dan proses rekamannya di videokan, diedit, lalu diupload di youtube, rutin seitap harinya dari awal hingga akhir proses rekaman. Hasilnya, ke 30 video ini sukses ditonton lebih dari 200 ribu orang di youtube. Sebuah kerja keras yang dilakukan dengan santai, dan hanya ES yang bias memiliki etos kerja seperti ini. Di DVD ini kita bias menyaksikan betapa “sehat”nya ES secara band maupun secara personal. Kekompakan dari kejenakaan mereka dalam mengerjakan sesuatu terlihat begitu natural dan menginspirasi. 

Tak hanya itu, seorang penulis juga ikut serta dalam proses karantina mereka selama 30 hari, dan tentu saja ini akan banyak memberi angle-angle menarik dalam buku novel-novel biografi Endank Soekamti yang juga akan dirilis dalam waktu dekat ini. 

Nah, dengan konten yang tidak main-main ini saya rasa kita tak memiliki alas an lagi untuk membeli album bajakannya. Kerja keras ES ini sangat layak kita beri apresiasi besar dengan membeli karya originalnya. Harganya pun sesuai dengan karakter ES ; bersahabat. Hanya 225 ribu (pre order) dan 250 ribu (harga jual). 

Mereka adalah anak-anak bandel yang tak pernah henti bekerja keras dan berkarya dengan semangat positif yang santai. Support penuh untuk Endank Soekamti. 

Cheers! 

JRX 

( Drummer And Songwriter of Superman Is Dead )


Diberdayakan oleh Blogger.