Ksatria band feat. Gina 2Racun "123, 234"
KAYUAGUNG RADIO - Inilah
duet terdahsyat yang ditelurkan NAGASWARA awal tahun ini. Ksatria adalah band
asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Gina Youbi adalah personil 2Racun yang
tengah naik daun. Gina sendiri sangat menyukai beberapa sample lagu Ksatria
band. Begitu pula, Ksatria band yang mengagumi Gina dengan 2Racun. Sama-sama
berada di bawah label NAGASWARA, keduanya kemudian dipasang untuk membawakan
single “1 2 3, 2 3 4”.
“Semula
lagu ini memang dibawakan saya dan teman-teman. Namun ada beberapa pertimbangan
dari label, Ksatria kemudian diduetkan dengan Gina. Duet dengan Gina luar
biasa,” kata Sahid, vokalis Ksatria.
Ksatria
band yang digawangi oleh Lalu Alex (gitar), Abdus Sahid (vokal), Deky Arya
Maulana (bas), Ade Suhendra (drum), dan Winky Winduwanto (keyboard), sejak awal
terbentuk sudah mengkonsepkan musik-musik mereka di jalur Melayu modern alternative.
Tepatnya, Ksatria band menyebut musik mereka sebagai percampuran antara musik
Melayu yang diracuni dangdut dengan konsep tekno modern. Namun, warna band ini
sebenarnya ada pada lantunan suara khas Sahid, vokalisnya yang sempat menjadi
peserta ajang Kontes Dangdut TPI (KDI).
Lantas
bagaimana kisah dibalik lahirnya lagu “1 2 3, 2 3 4”? Lagu tersebut diciptakan
para personil Ksatria band secara tak sengaja ketika sedang bercanda. Kalimat
“123 itu kata cintaku, dan 234 itu identik dengan nama sebuah merk rokok.” Alex
yang membuat sebagian besar lagu-lagu Ksatria band, langsung mengambil gitar
dan menyusun lirik sederhana tadi menjadi sebuah lagu lengkap. Isi lagu ini
bercerita tentang sebuah hubungan jarak jauh dan kesetiaan cinta.
Nama
Ksatria sebagi identitas band mereka berarti “pejuang yang terus berjuang pantang
mundur”. Seperti itulah para personil Ksatria band ingin terjun ke dunia musik
dan memperkenalkan karya-karya mereka ke sebanyak mungkin penikmat musik Tanah
Air. Dibentuk di daerah asal mereka di Lombok, Ksatria band kemudian menggaet
Sahid sebagai front man mereka. Masuk
Jakarta, sejumlah prestasi mereka catatkan di panggung musik.
“Bagi
kami, musik sudah harga mati. Kami ingin dikenal dengan karya-karya kami,” ujar
Alex.
Maka,
dengan peralatan musik yang terbilang sederhana, Alex dan rekan-rekannya lalu
membuat sejumlah lagu dan menjadikannya sebagai demo. Sempat ditolak di
beberapa label, Ksatria band lalu diperoduseri oleh sahabat mereka, Izzy
“Kangen band”, dan dibawa bertemu dengan bos NAGASWARA, Rahayu Kertawiguna.
Dari sinilah Satria band meretas mimpi mereka di industri rekaman. (PR)