Jenis Alas Kaki Yang Bikin Sakit
KAYUAGUNG RADIO - Sepatu atau sandal dapat menunjang penampilan seseorang. Selain itu,
alas kaki ini juga solusi terbaik untuk mengubah penampilan secara
instant. Misalnya saja saat ingin tampil semi formal saat memakai jeans,
Anda bisa menambahkan stiletto atau wedges. Di lain kesempatan, saat
ingin lebih casual, sneakers cocok dipadukan dengan jeans.
Begitu
bermanfaatnya alas kaki bagi penampilan, wanita jadi bergantung pada
alas kaki ini. Sayangnya, sebagian besar orang jadi lebih menitik
beratkan fungsi penampilan saja ketimbang kenyamanan dan kesehatan.
Dikutip dari everydayhealth.com, ada 7 jenis alas kaki yang justru dapat menyebabkan sakit.
Sandal jepit
Memang
mengenakan sandal jepit itu nyaman, tetapi ternyata tak cukup menjamin
kaki tidak sakit lho. Pada beberapa kasus, justru sakit pada ankle dan
tendon disebabkan oleh sandal jepit ini.
"Seharusnya sandal jepit
memang didesain khusus untuk memberikan kenyamanan dan keseimbangan,"
ungkap Dr. Scheffler. Sayangnya, industri sekarang lebih mengunggulkan
harga murah ketimbang fungsi dan keamanan.
Stiletto
Sudah
jelas bahwa stiletto dapat meningkatkan tekanan pada kaki. Bahayanya,
tendon bisa terluka, kaki terkilir, atau varises. Stiletto juga
membutuhkan keseimbangan dalam memakainya, sehingga tak dapat
dipungkiri, beberapa orang pernah mengalami terkilir atau jatuh saat
mengenakannya.
Selain itu, dilaporkan bahwa stiletto menjadi penyebab bunion (penyakit kaki).
Ballet Flats
Simple
dan nyaman karena tidak ada heels yang bikin capek, tapi ternyata
sepatu flats juga dapat menyebabkan sakit pada kaki. Menurut dokter
bedah kaki, Lucille B. Andersen MD, saat ini rata-rata sepatu tidak
dilengkapi dengan sol yang baik dan padding yang nyaman. Inilah kenapa
saat dipakai dalam waktu lama, kaki merasa nyeri dan lelah.
Platform shoes
Bahkan
platform yang kita kira nyaman dan aman punya sisi yang menyebabkan
kaki sakit. Dr. Geoghan mengatakan "Platform bukan pilihan yang buruk,
namun dapat mengancam tekanan pada kaki, apalagi jika keseimbangan
dipengaruhi oleh berat badan." Kaki bagian bawah umumnya akan
mendapatkan tekanan yang lebih besar, terutama bagian ujung kaki.
Sneakers tanpa kaus kaki
Sneakers
yang populer sekarang membuat kita malas mengenakan kaus kaki. Bahannya
saja sudah kanvas, kenapa harus memakai kaus kaki?
Penelitian
membuktikan bahwa kaus kaki dapat membantu menyerap keringat pada kaki.
Apabila keringat ini dibiarkan menempel pada sepatu, bakteri akan
berkumpul di sana dan menyebabkan infeksi atau jamur. Nah, tambah lagi
kan satu masalah kesehatan Anda.
Boots pendek
Boot
pendek juga demikian, diciptakan untuk dikenakan tanpa kaus kaki,
membuat orang jadi lupa bahwa kaki juga berkeringat. Sekalipun bahan
sepatu boots terbuat dari kulit hewan yang katanya punya pori-pori dan
tidak menyebabkan bau kaki, namun toh kulit menjadi media yang tepat
untuk perkembangan bakteri
.
Boots tinggi
Ancaman lain
datang apabila boots yang dikenakan tinggi. Selain ancaman bakteri
jamur, boots tinggi juga dapat menyebabkan tekanan pada betis dan lutut.
Terutama bila desainnya bertemali atau resleting penuh, akan ada
tekanan yang besar, menyebabkan kulit tak dapat bernafas.
Kalau semua sepatu dan sandal itu berbahaya, lantas alas kaki yang mana yang aman dan nyaman?
MEMILIH ALAS KAKI YANG BENAR
- Flat shoes, sandal jepit, sneakers, adalah alas kaki yang resiko keamanannya lebih tinggi ketimbang stiletto. Namun, pastikan Anda mencari merk yang mempertimbangkan kenyamanan, bukan desain atau melulu harga saja.
- Apabila memang Anda diharuskan mengenakan stiletto, hindari memakai terlalu lama atau berjalan jauh dengannya.
- Hindari sepatu yang terlalu berat dan membeani kaki.
- Pilih sepatu yang membuat Anda merasa nyaman dan seimbang, tidak mudah jatuh.
- Hindari sepatu yang terlalu longgar atau terlalu ketat.
- Selalu rawat sepatu berbahan kulit dan cuci dalam waktu yang rutin sehingga bakteri tidak berkembang di sana.
sumber : vemale.com