Daging Olahan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Hingga 72 Persen
KAYUAGUNG RADIO - Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutritiondisebutkan
bahwa daging bebas lemak berkontribusi penting dalam diet jantung sehat
seperti halnya manfaat yang bisa didapatkan dari daging putih.
Namun, Anda perlu berhati-hati saat akan membeli daging untuk dikonsumsi, terutama daging olahan.
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal BMC Medicine menyebutkan, mengonsumsi daging olahan secara berlebihan dapat mempersingkat usia.
Penelitian
yang melibatkan lebih kurang setengah juta pria dan wanita dengan usia
35 sampai 70 tahun di 10 negara yang ada di benua Eropa ini berlangsung
selama 1 tahun.
Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner
tentang menu makanan yang dikonsumsi selama rentang 1 tahun. Peneliti
memberikan pertanyaan dengan klasifikasi khusus yang menyangkut konsumsi
daging. Baik itu daging merah, putih, dan olahan.
Daging tersebut
meliputi daging sapi, kambing, domba, kuda hingga babi. Sedangkan
daging putih termasuk daging ayam, kalkun, kelinci, hingga bebek.
Peneliti
menganggap bahwa konsumsi daging olahan dikatakan tinggi jika melebihi
160 gr perhari. Dari hasil survei ditemukan lebih dari 5000 partisipan
meninggal akibat gangguan arteri dan penyakit jantung, lebih dari 9000
terkena penyakit kanker, dan lebih dari 1000 orang mengalami gangguan
pernapasan.
Sabine Rohrmann, salah satu peneliti dari University of Zurich menyatakan,
“Secara keseluruhan, kami memperkirakan 3 persen dari kematian dini
setiap tahun bisa dicegah jika orang makan kurang dari 20 gram per hari
daging olahan,” seperti dilansirredorbith.
Kesimpulan Penelitian
Dari
hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi daging
olahan berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit
jantung sebesar 72 persen dan akibat kanker sebesar 11 persen.
Cara Membedakan Daging olahan & Non-olahan
Membedakan
daging olahan dan non-olahan memang ‘gampang-gampang susah’. Namun
bukan berati tidak bisa dibedakan sama sekali. Daging non-olahan bisa
dikatakan sebagai daging segar, yang berarti tidak tercampur materi atau
zat lain karena bahan utamanya adalah daging itu sendiri.
Nah, karena daging non-olahan tidak menggunakan pengawet makanan, maka masa kadaluwarsanya lebih singkat dari daging olahan.
Sedangkan
daging olahan adalah daging yang diawetkan dan telah dicampur
menggunakan bahan makanan lain, termasuk pengawet makanan, sehingga masa
kadaluwarsanya relatif lebih lama. Daging olahan juga telah melalui
berbagai proses lainnya, seperti pengasinan, pengasapan, dan penambahan
beberapa bahan kimia.
Mulai sekarang sebaiknya Anda kurangi
konsumsi daging olahan dan beralihlah ke daging segar non-olahan agar
kesehatan Anda tetap terjaga.
Sumber : vemale.com