Perhiasan Emas Bukan Untuk Investasi
KAYUAGUNG RADIO - Pada dasarnya semua orang perlu berinvestasi, termasuk perempuan
bekerja dan ibu rumah tangga. Meskipun ibu rumah tangga bukan penghasil
utama keuangan, namun bukan berarti Anda tidak bisa memiliki investasi.
Dengan melakukan investasi, perempuan akan memiliki kesiapan yang lebih
baik daripada yang tidak berinvestasi sama sekali.
Endy Junaedy
Kurniawan, penulis dan pakar investasi emas menjelaskan, kebanyakan ibu
rumah tangga memiliki minat yang tinggi dalam membeli perhiasan emas
sebagai cara mereka untuk berinvestasi. Pertimbangannya, kalau misalnya
punya tabungan Rp 500.000 dan didiamkan beberapa tahun, niscaya uang
tersebut akan habis karena dipotong dari biaya administrasi. Beda halnya
jika uang tersebut Anda belikan emas. Beberapa tahun kemudian ketika
emas tersebut dijual, mereka akan mendapatkan uang tunai seharga lebih
dari Rp 500.000. Sebab, harga emas saat dibeli jauh lebih murah daripada
saat dijual.
Namun Endy menilai, bahwa emas berbentuk perhiasan
tidak dapat dikatakan investasi, karena emas yang dibuat sebagai
perhiasan tersebut membutuhkan jasa pembuatan yang biayanya dibebankan
kepada si pembeli perhiasan tersebut.
Ketika perhiasan emas
tersebut dijual kembali oleh pemiliknya, harga emas akan kembali
terpotong, karena pemilik emas juga dikenakan biaya melebur emas oleh
pemilik toko emas yang bersangkutan. Lagipula, model perhiasan bisa saja
sudah tidak lagi menjadi tren saat Anda menjual perhiasan tersebut.
Hal
ini dapat dijadikan alasan bagi pemilik toko emas untuk menurunkan
nilai jual perhiasan emas. Oleh karena itu Endy menyarankan, jika memang
berniat investasi, sebaiknya belilah perhiasan emas secukupnya, hanya
untuk dipakai.
Sebaliknya, emas yang tepat untuk diinvestasikan
adalah emas jenis logam mulia (LM) dengan bentuk batangan dan lempeng.
Sementara, emas berbentuk koin atau yang dikenal dengan nama dinar juga
menjadi pilihan yang tepat untuk diinvestasikan.
Semakin kecil
bentuk LM maka nilainya semakin mahal. Contohnya, jika nilai 1 gram LM
adalah Rp 550.000, dan Anda membeli LM dengan lempengan 10 gram, bisa
saja nilainya menjadi Rp 540.000. Endy menyarankan, sebaiknya jika ingin
berinvestasi dengan LM, belilah yang berukuran 5, 10, atau 25 gram,
karena harganya cukup ekonomis dan mudah dijual kembali.
Sedangkan
dinar memiliki bentuk berupa koin dengan berat 1 koin 4,25 gram. Baik
LM maupun koin dinar yang beredar di Indonesia memiliki cap dan stempel
PT Antam, Tbk, sebagai produsen kedua jenis emas tersebut.
Sumber : vemale.com