Batik Warisan Kebudayaan yang Mendunia

KAYUAGUNG RADIO - Bulan Oktober ini terkenal dengan Hari Batik Nasional, sekaligus memperingati diakuinya batik sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia oleh UNESCO. Sebagai bangsa Indonesia, kita sepatutunya berbangga dan patut turut melestarikan Batik.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Di zaman dahulu, beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) karya Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Jenderal Inggris di tanah Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Kini Batik sudah dikenal luas oleh masyarakat internasional. Seiring berkembangnya kemajuan zaman, batik pun mengalami beberapa perubahan. Diantaranya dalam teknik pembuatan, dikenal ada dua jenis yaitu batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur atau corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
Sementara untuk batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari saja.
Banggalah pada kebudayaan Indonesia!
Diberdayakan oleh Blogger.