Warga 5 Kecamatan Di Kabupaten OKI Siap-siap Dievakuasi

KAYUAGUNG RADIO - Lahan terbakar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang begitu luas membuat semangkin tebalnya asap terhirup oleh warga berkemungkinan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk itu, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai timur siap-siap akan dievakuasi ke wilayah yang lebih aman dari asap.

Informasi didapat, Minggu (25/10) di lima kecamatan di OKI yang di waspadai yakni, Kecamatan Sungai Menang, Kecamatan Cengal, Kecamatan Air Sugihan, Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Kecamatan Pampangan, wilayah ini 90 persen rawa-rawa dan 10 persen daratan.

Rencana pemerintah pusat yang hendak melakukan evakuasi warga yang tinggal di lebak rawa-rawa yang berpotensi rawan terjangkit indeks standart pencemaran udara (ISPU). Semua warga tadi, berada di dusun dan desa yang tinggal di atas lahan gambut, lebak yang kehidupan mereka tergantungkan kepada penghasilan ikan, apabila dimusim hujan. Dan apabila dimusim kemarau warga yang tinggal disana memanfaatkan lahan untuk berkebun padi sistem sonor, dibakar.

Rata-rata, mereka terletak di Kecamatan Cengal, Sungai Menang, Tulung Selapan, dan Air Sugihan rata-rata tinggal di lebak. Untuk kecamatan Pampangan dan Pangkalan Lampam, warga yang tinggal di lebak tidak begitu banyak. “Sampai saat ini, warga di Kecamatan Pangkalan Lampam masih aman-aman. Memang asap kelihatan tebal di sore dan malam hari sampai pagi,” kata Adi warga Desa Riding.

Ketika ditanya mengenai warga yang tinggal di lebak apakah berpotensi akan dievakuasi. Menurutnya, warga Riding ada yang tinggal di dusun Sungai Lais yang memang ditingkat kerawanan asap tampak jelas. Tetapi warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing walaupun tantangannya sangat berbahaya.

Menyikapi terjangkitnya masyarakat OKI dari ISPA dan ISPU, Kadin Kesehatan HM Lubis MKes mengatakan, hingga saat ini masyarakat OKI belum ada kasus kesehatan yang berat khusus di 5 kecamatan yang dianggap rawan asap. Evakuasi dapat dipertimbangkan bila ditemukan kasus kesehatan berat yang dapat diperparah dengan kondisi asap.

Lubis mengatakan, memang ada peningkatan kasus ISPA di OKI selama Oktober, yaitu dari 964 kasus pada Minggu I bulan Oktober menjadi 1340 Kasus pada Minggu ke 3 bulan Oktober. Namun tambahnya untuk 5 kecamatan tersebut kasus ISPA yang terjadi cenderung sedikit.

Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Suko Basuki mengatakan, ini merupakan langkah antisipasi terburuk jika evakuasi warga korban bencana asap di Kabupaten OKI. “Evakuasi itu persiapan kalau kemungkinan terburuk. Itu persiapan. Kalau ada kemungkinan terburuk, kita sudah siap,” tutur Kolonel Inf Suko Basuki saat memimpin rapat di Makodim 0402/OKI, Sabtu (24/10/2015).

Menurut dia ada tiga syarat evakuasi, yaitu apabila dalam sepekan ISPU lebih dari 300, jarak pandang kurang dari 50 meter dan kasus ISPA semakin meningkat. “Semua bisa terjadi apabila syarat evakuasi terhadap warga sesuai dengan data dan info dilapangan. Demikian jarak pandang,” ujarnya.

Lima kecamatan yang paling terpapar asap di Kabupaten OKI antara lain Kecamatan Pangkalanlampam, Kecamatan Air Sugihan, Kecamatan Cengal, Sungai Menang dan Tulung Selapan. Jika ada kemungkinan evakuasi maka warga dari 5 kecamatan ini akan tampung di gedung-gedung pemerintah yang ada di Kota Kayuagung.

Bupati OKI H Iskandar SE didampingi Asisten II Setda OKI Ir Mun in MM mengatakan, pemerintah daerah siap apabila ada kemungkinan evakuasi warga. Beberapa gedung di Kayuagung menurutnya siap difungsikan seperti GOR Biduk Kajang yang memiliki kapasitas 2500 orang, gedung kesenian, lapangan futsal sepucuk serta gedung-gedung pemerintahan yang ada.

Diberdayakan oleh Blogger.