Bener Gak Wanita yang Pintar Dandan Berpeluang Sukses dalam Karier

Kayuagung - Pada beberapa studi terungkap bahwa pelayan wanita yang memiliki penampilan menarik, mendapatkan uang tip lebih banyak ketimbang rekannya yang tidak dandan dan mengenakan busana kurang kekinan.

Selain itu, wanita berpenampilan baik dan cantik juga ditemukan menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan besar di dunia. Apakah ini berarti sebuah aturan solid yang mewajibkan karyawan wanita untuk tampil lebih maksimal? Bukankah ini merupakan diskriminasi?

Kondisi kontras terjadi pada karyawan pria di mana mereka tidak perlu repot mengaplikasikan alas bedak dan maskara setiap pagi sebelum jalan kerja, tetapi mereka mendapatkan penghasilan yang sama atau bahkan lebih tinggi ketimbang karyawan wanita.

Pada sebuah ulasan di harian The Atlantic, seorang jurnalis wanita, Olga Khazan, menguraikan sebuah korelasi konyol antara pengeluaran untuk membeli make up dan pajak produk kecantikan yang terus menanjak setiap waktu. Bisa-bisa wanita bekerja hanya untuk membeli riasan wajah.

Menurut temuannya, Khazan menuliskan bahwa setiap tahun industri kecantikan mendapatkan pemasukan mencapai 60 trilyun dollar AS.

Kewajiban tampil cantik dengan riasan wajah lengkap menjadi tuntutan tersendiri bagi wanita di Filipina. Negara yang terkenal dengan sistem upah yang rendah tetapi memiki standar kecantikan yang tinggi ini, memiliki aturan tidak tertulis bahwa karyawan wanita harus berpenampilan cantik.

Oleh karena itu, peran foto dalam surat lamaran bekerja di Filipina sangat penting. “Di filipina, penampilan di foto lebih penting dalam keputusan rekrutmen karyawan,” ujar Federico Tangcongco, Senior Vice President pada perusahaan BDO.

Namun, tidak ada orang yang berani menentang “budaya” yang sudah berjalan menahun tersebut. Proses rekrutmen karyawan, kata Tangconco, sudah seperti seleksi finalis kontes ratu kecantikan.

Fakta lain diungkapkan oleh Dr Jonathan Exiomo, President di Alliance Graduate School, yang bekerja untuk memonitor dan menyeleksi karyawan asing di sebuah negara. Exiomo percaya bahwa penampilan merupakan penilaian eksterior yang mempengaruhi keputusan penerimaan kerja seorang calon karyawan.

Namun, tidak semua pihak berpendapat sama. Sebab, Cuit Kaufman, koki dan pemilik The Bowery, mengatakan bahwa saat dia sedang menjalani proses pencarian karyawan baru, penampilan lebih dipertimbangkan pada mereka yang bekerja di bagian humas dan customer service. Lalu, untuk posisi kerja lain, penampilan tidak menjadi pertimbangan utama.

Menurut Khazan, kriteria penampilan berlaku untuk karyawan pria dan wanita. Meski demikian, tetap saja terjadi sentuhan praktik diskrimanasi, karena untuk mendapatkan foto terbaik, maka seorang wanita harus berupaya menyediakan dana lebih untuk menata rambut di salon dan merias wajah mereka.

Sumber : asiaone.com
Diberdayakan oleh Blogger.