Ingin Bahagiakan Istri, Istoni Dibekuk Polisi

Kayuagung - Semakin sulitnya perekonomian menjadi alasan bagi pelaku kejahatan dalam melancarkan berbagai kejahatan yang dilakoninya.

Aksi kriminalitas di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang belakangan marak terjadi, dikarenakan perekonomian semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok bagi rumah tangga. Sehingga, para pelaku kejahatan nekat untuk berbuat kejam pada korbannya dengan modal senjata api rakitan (Senpira) dan senjata tajam (Sajam) jenis lainnya.

Seperti tersangka Istoni (21) warga Desa Sukasari Kecamatan Mesuji Raya OKI, kini diamankan Satreskrim Polres OKI. Penangkapam ini sendiri dipimpin langsung Ipda Marwan, Rabu (19/4).


Istoni dibekuk saat hendak menukarkan sepeda motor Honda Beat diduga hasil curian dengan sebuah senpira jenis Revolver dilengkapi dengan amunisi aktif pada seseorang yang dikenalnya di Desa Mukti Sari Kecamatan Lempuing.

“Saat itu tersangka hendak menukarkan senpira milik tersangka dengan sepeda motor hasil curian, di wilayah Bambu Kuning, saat dalam perjalanan tersangka diringkus polisi karena gerak-geriknya mencurigakan,” kata Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kasat Reskrim AKP Dikri Olfandi SH didampingi Kanit Pidum Ipda Marwan SH yang menyebutkan, Istoni berencana menukarkan senpinya dengan motor curian untuk dihadiakan kepada istrinya.

Dari tangan tersangka berhasil diamankan senjata api rakitan jenis revolver berikut tiga butir peluru aktif. “Selanjutnya tersangka kita amankan ke Polres OKI untuk dimintai keterangan, masih kita kembangkan lagi apakah senpi itu pernah dipakai untuk kejahatan atau belum,” ungkap Marwan yang meminta kepada wartawan untuk tidak mengambil gambar tersangka karena, masih pengembangan.

Masih kata Marwan, dugaan kuat tersangka ini telah lama memiliki senpi rakitan. Untuk itu, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Istooni, dari mana tersangka ini mendapatkan senpi itu dan berapa lama sudah ditangannya.

“Setiap warga yang mencurigai, harus dilakukan pemeriksaan. Bagi masyarakat yang mengetahui dan melihat para tindak kejahatan jangan takut untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian terdekat,” himbau Marwan yang menjamin kerahasian bagi yang memberikan informasi.

Tersangka Istoni mengaku, kalau senpi di tangannya sudah 4 tahun lalu. “Dulu saya beli dengan warga Desa Mbacang, Mesuji Raya seharga Rp 1,5 juta, waktu itu saya beli senpi ini untuk balas dendam dengan teman saya yang sudah membawa lari uang orang tua saya sebesar Rp 30 juta,” ungkap Istoni.

Dijelaskan tersangka, selama 4 tahun itu, senpi ditangannya tidak pernah digunakan atau dipinjamkan kepada orang lain untuk aksi kejahatan apalagi digunakan secara pribadi. “Senpi itu tidak pernah saya gunakan pak, kemarin ada orang nelpon nawari sepeda motor honda Beat hasil curian, bisa ditukar dengan senpi, maksud saya senpi itu akan saya tukarkan dengan motor itu, untuk istri saya, tetapi polisi keburu menangkap saya,” jelas Istoni (RS)
Diberdayakan oleh Blogger.