Membangun Kebersamaan Melalui Perayaan Hardiknas
Kayuagung - Guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tergabung di Gugus Dahlia Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bersama 400 anak Paud di lapangan hijau, Senin (2/5).
Kendati matahari sudah mulai memancarkan cahaya panasnya, 400 anak usia dini dari Lempuing dan Mesuji Raya tadi, tetap berbaris di lapangan hijau yang dipandu oleh Riska Aprianti SPd selaku Ketua Pelaksana kegiatan upacara. Anak-anak tadi, selain dilatih berdiri dan upacara juga mengikuti berbagai macam kegiatan seperti perlombaan mewarnai, baca puisi, doa, hulla hoop dan kemandirian.
Ovi Artati SPd selaku penanggungjawab kegiatan sekaligus ketua Gugus V Dahlia menambakan, kegiatan ini tidak untuk memperingati Hardiknas, tetapi juga sebagai ajang silahturami dan mendekatkan penggiat Paud, baik guru maupun murid di sekitar Kecamatan Lempuing dan Mesuji Raya.
Lebih lanjut, Ovi menegaskan bahwa ajang ini menjadi sarana kolaborasi seluruh Stakeholder ABG (Academic, Bussines and Government) yang peduli terhadap kemajuan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan unsur pemerintahan Desa Bumi Arjo, UPTD, kecamatan dan dukungan dari pihak perusahaan yakni, Sampoerna Agro, Wilmar dan Thamrin Brother. Tanpa dukungan banyak pihak, kegiatan tentunya tidak bisa terealisasi dengan baik.
Camat Lempuing Ahmad Tohari SE MM MSi menegaskan, jika guru merupakan aktor paling penting dalam dunia pendidikan. “Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, jika berjasa dan prestasi tidak ada yang apresiasi, sedikit salah kita maki, pungkasnya,” kata Ahmad yang memberi ilustrasi, jika anak didik pintar dan berprestasi orang tua yang disanjung. Namun ketika menemukan anak yang kurang cerdas, guru yang disalahkan.
Padahal, menurut Ahmad, salah satu yang ikut bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan adalah keluarga, selain pemerintah dan masyarakat tentunya. Pemerintah tugasnya memfasilitasi, masyarakat mengawasi dan keluarga berperan aktif mendukung pendidikan anak.
Untuk itu, Camat Lempuing sekaligus membuka acara tadi, juga menyampaikan jika di era sekarang, tugas guru lebih berat. Selain mengajar, guru harus juga dapat mendidik. Mengajar untuk mengasah kemampuan kognitif dan psikomotorik, sementara mendidik lebih kepada afektif. Oleh karena itu, guru tidak saja mempunyai tugas untuk mengasah kecerdasan anak, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan agar menghasilkan anak yang mempunyai tingkat intelektual yang tinggi, juga memiliki moral dan etika yang baik.
“Tugas yang berat seperti itu, sudah seharusnya masyarakat dan orang tua mendukung dan mengapresiasi kerja guru,” tegas Ahmad yang mengapresiasi tugas guru yang sepatutnya para guru harus didepankan.
Sementara itu, Antonius Yostinus Manager PKS Belida PT Aek Tarum (Sampoerna Agro Group), sebagai perwakilan pihak swasta menegaskan, jika perusahaan mempunyai perhatian dan komitmen terhadap Pendidikan melalui Program-kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. Hal tersebut bisa dilihat dari apa yang telah dilaksanakan perusahaan dan tertuang dalam rencana kerja tahunan CSR.
“Sinergisitas semua pemangku kepentingan ini harus ditingkatkan lagi, pemerintah, masyarakat dan swasta harus dekat, akrab dan tentunya saling memberi manfaat,” singkatnya.
Joko Wahyudi Kepala Desa Bumi Arjo ketika diminta informasi menyampaikan, jika pendidikan itu adalah sebagai hak dasar warga Negara dan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan. Pendidikan, terutama pendidikan usia dini dan dasar yang membentuk bagaimana kualitas generasi muda nantinya. Dalam kesempatan yang sama, beliau mengucapkan terima kasih kepada bunda-bunda, guru paud, karena meski minim dukungan tetap bersabar dan tekun dalam mengajar dan mengabdi di dunia Pendidikan. (dob)
Kendati matahari sudah mulai memancarkan cahaya panasnya, 400 anak usia dini dari Lempuing dan Mesuji Raya tadi, tetap berbaris di lapangan hijau yang dipandu oleh Riska Aprianti SPd selaku Ketua Pelaksana kegiatan upacara. Anak-anak tadi, selain dilatih berdiri dan upacara juga mengikuti berbagai macam kegiatan seperti perlombaan mewarnai, baca puisi, doa, hulla hoop dan kemandirian.
Ovi Artati SPd selaku penanggungjawab kegiatan sekaligus ketua Gugus V Dahlia menambakan, kegiatan ini tidak untuk memperingati Hardiknas, tetapi juga sebagai ajang silahturami dan mendekatkan penggiat Paud, baik guru maupun murid di sekitar Kecamatan Lempuing dan Mesuji Raya.
Lebih lanjut, Ovi menegaskan bahwa ajang ini menjadi sarana kolaborasi seluruh Stakeholder ABG (Academic, Bussines and Government) yang peduli terhadap kemajuan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan unsur pemerintahan Desa Bumi Arjo, UPTD, kecamatan dan dukungan dari pihak perusahaan yakni, Sampoerna Agro, Wilmar dan Thamrin Brother. Tanpa dukungan banyak pihak, kegiatan tentunya tidak bisa terealisasi dengan baik.
Camat Lempuing Ahmad Tohari SE MM MSi menegaskan, jika guru merupakan aktor paling penting dalam dunia pendidikan. “Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, jika berjasa dan prestasi tidak ada yang apresiasi, sedikit salah kita maki, pungkasnya,” kata Ahmad yang memberi ilustrasi, jika anak didik pintar dan berprestasi orang tua yang disanjung. Namun ketika menemukan anak yang kurang cerdas, guru yang disalahkan.
Padahal, menurut Ahmad, salah satu yang ikut bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan adalah keluarga, selain pemerintah dan masyarakat tentunya. Pemerintah tugasnya memfasilitasi, masyarakat mengawasi dan keluarga berperan aktif mendukung pendidikan anak.
Untuk itu, Camat Lempuing sekaligus membuka acara tadi, juga menyampaikan jika di era sekarang, tugas guru lebih berat. Selain mengajar, guru harus juga dapat mendidik. Mengajar untuk mengasah kemampuan kognitif dan psikomotorik, sementara mendidik lebih kepada afektif. Oleh karena itu, guru tidak saja mempunyai tugas untuk mengasah kecerdasan anak, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan agar menghasilkan anak yang mempunyai tingkat intelektual yang tinggi, juga memiliki moral dan etika yang baik.
“Tugas yang berat seperti itu, sudah seharusnya masyarakat dan orang tua mendukung dan mengapresiasi kerja guru,” tegas Ahmad yang mengapresiasi tugas guru yang sepatutnya para guru harus didepankan.
Sementara itu, Antonius Yostinus Manager PKS Belida PT Aek Tarum (Sampoerna Agro Group), sebagai perwakilan pihak swasta menegaskan, jika perusahaan mempunyai perhatian dan komitmen terhadap Pendidikan melalui Program-kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. Hal tersebut bisa dilihat dari apa yang telah dilaksanakan perusahaan dan tertuang dalam rencana kerja tahunan CSR.
“Sinergisitas semua pemangku kepentingan ini harus ditingkatkan lagi, pemerintah, masyarakat dan swasta harus dekat, akrab dan tentunya saling memberi manfaat,” singkatnya.
Joko Wahyudi Kepala Desa Bumi Arjo ketika diminta informasi menyampaikan, jika pendidikan itu adalah sebagai hak dasar warga Negara dan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan. Pendidikan, terutama pendidikan usia dini dan dasar yang membentuk bagaimana kualitas generasi muda nantinya. Dalam kesempatan yang sama, beliau mengucapkan terima kasih kepada bunda-bunda, guru paud, karena meski minim dukungan tetap bersabar dan tekun dalam mengajar dan mengabdi di dunia Pendidikan. (dob)