Ciptakan Rasa Aman Dan Kondusif Di Kab OKI

Kayuagung -Polres Ogan Komering Ilir menggelar COFFEE MORNING POLRES OKI “Mewujudkan Kab. OKI Yang Aman Dan Kondusif Melalui Kebersamaan Dan Kerukunana”, di Mapolres Ogan Komering Ilir. Rabu (31/08/16) pagi.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kapolres Kapolres Ogan Komering, AKBP. Amazona Pelamonia SIK, Sekda Kab OKI, Dandim 0402, Kepala Pengadilan Negeri Kayuagung, Jajaran Mapolres OKI, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Ormas, dan Media.

Coffee Morning digelar untuk menyampaikan ide atau masukan untuk mewujudkan Ogan Komering Ilir Aman Dan Kondusip. Mulai dari kerukunan umat beragama, konflik masyarakat, premanisme dan lainya.

Dari berbagai pendapat, ide atau masukan yang telah di bahas dalam acara coffe morning polres OKI,sekda Kab OKI H Husin SPd MSi menyimpulkan “Pemeliharaan umat beragama adalah upaya bersama umat beragama dan pemerintah dibidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama ini adalah usaha bersama kita semua”.

H Husin SPd MSi juga menuturkan “Menurut pemikiran ada 3 kategori kerukunan umat beragama di Indonesia, kerukunan antara sesame agama, kerukunan umat antar agama, kerukunana beragama antar pemeluk agama dan pemerintah”.

“Kenapa kehadiran pemerintah disitu salah satunya, agama itu merupakan salah satu cabang idiologi, karena itu kerukunan beragama itu sangat dekat dengan pemerintahan, antar sesama agama, antar agama dan pemerintah ini yang harus kita terus pelihara. Adapun contoh-contoh yang harus di terapkan di Kab OKI yaitu bergotong royong, tidak membedakan atau mendiskriminasikan orang yang berbeda keyakinan, tidak membuat propokasi, saling menghormati hari raya agama lain, menciptakan rasa aman bagi agama minoritas dalam menjalankan ibadahnya, tidak mengejek atau saling mengganggu, bersatu untuk menciptakan kedamaian, dan tidak mengejek melalui media social (Sosmed)”. Terangnya”.

Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP. Amazona Pelamonia SIK menyampaikan “Melihat kondisi saat ini secara umum Kab OKI kondusip, termasuk adanya konflik-konflik yang bisa di atasi, dan masih ada beberapa yang masih belom selesai. Untuk konflik tidak hanya konflik umat beragama itu sendiri termasuk juga konflik-konflik yang lain masih ada 6 yang belum selesai, baik itu masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan masyarakat, diharapkan untuk tim yang sudah di bentuk baik dari pemda, istansi-istansi terkait semua berperan secara aktif”.
Diberdayakan oleh Blogger.