‘Demam Literasi’ dari Kayuagung kini menjalar ke Pedamaran Timur

Kayuagung -Pagi itu, Kamis 29 September 2016 Pujo dan Jarwo yang merupakan Guru di SDN 2 Tanjung Makmur-Kecamatan Pedamaran Timur, sengaja datang lebih awal, pukul 06.30WIB mereka sudah menyiapkan sejumlah buku baca di kelasnya masing masing. Dengan senyum mengembang mereka menyambut kehadiran siswa siswinya. “anak anak mulai hari ini kita akan mulai membiasakan membaca buku 15 menit sebelum Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan!!” seru Pujo sembari membagikan buku bacaan yang diambilnya dari perpustakaan sekolah.

Langkah sederhana Pujo dan Jarwo yang langsung memulai pembiasaan membaca di sekolahnya ini seolah ingin menjawab hasil survey UNESCO yang menyebutkan dari 1.000orang rakyat Indonesia, hanya ada satu orang yang mempunyai minat baca.

Semangat kedua guru ini imbas dari kunjungan mereka bersama 16 Peserta lainnya di 4 (empat) Sekolah Kecamatan Pedamaran Timur ke SMAN 3 unggulan Kayuagung sehari sebelumnya. Seharian penuh mereka melihat lebih dekat pengelolaan pojok baca/mini perpustakaan di setiap kelas, berbincang dengan guru dan para pelajar yang sudah setahun ini menggalakkan gerakan literasi.

SMAN 3 Unggulan Kayuagung telah lebih awal menjadi pionir program membaca 15 menit ini. Drs Sugiyono, MM menuturkan;“tepat hampir satu tahun lalu, 28 Oktober 2015, Ibu Lindasari SE (Ketua Tim Penggerak PKK Kab. OKI & Pembina Rumah Pintar Bende Seguguk) melaunching program di Sekolah ini, tahun 2016 ini kami naik level setelah fondasi minat dan pembiasaan membaca kini saatnya mengarah ke pengembangan menulis referensi, melalui program bertajuk KATULISTIWA (Karya Tulis & Literasi Siswa)”

Nurhamdani, Project Leader program Pengembangan Minat Literasi Berbasis Lingkungan-CSR PT. Sampoerna Agro, mengungkapkan bahwa kegiatan School visit& FGD ini pendahuluan/preliminary sebelum digulirkan per Oktober 2016 nanti. “survey kami terhadap 82 responden di Pedamaran Timur, 52% diantaranya hanya membaca 1-2 buku dalam satu tahun terakhir ini, kami yakin & percaya bahwa membangun OKI dari Desa, juga bisa dimulai dari pengayaan Sumberdaya Manusia melalui peningkatan kegemaran membaca dan kemampuan mengadakan buku secara swakelola misalnya; melalui skema tabungan buku, arisan buku, inisiatif Bank Sampah, katalog dan sirkulasi buku yang rencananya akan terhubung ke Rumah Pintar Bende Seguguk, sehingga warga Sekolah diharapkan mampu menjaga kesinambungan antara supply-demand buku”


Diakui Kepala Sekolah SMPN 1 Pedamaran Timur, Falhan Havivi bahwa di Sekolahnya sudah dimulai membaca 15 menit ini, kendati masih terkendala koleksi buku popular yang terbatas di Perpustakaan (seperti yang disuarakan 60% responden dalam survey tim CSR), termasuk masih rendahnya daya beli para guru. “kami sepakat dan tergerak dengan insiatif yang difasilitasi CSR Perusahaan ini mengawali di Pedamaran Timur sebagai pilot projectnya, kami juga penasaran plus antusias terkait rencana di dalamnya akan ada pelatihan yang menggandeng lembaga seperti REM 15 dan KUARK Internasional nanti seperti apa”

“Saya suka membaca, namun selama ini kesulitan untuk mendapatkannya selain jauh harus ke Palembang dan harga yang mahal, dari program Literasi bersama Sampoerna Agro ini saya bersama teman teman ingin terlibat aktif”, ujar Nurul Pelajar dari SMAN 1 Pedamaran Timur.

Berbagi motivasi di hadapan para pesertaschool visit & FGD, Budi & Heriyadi, S.Pd selaku guru pembina literasi di SMAN 3 Unggulan Kayu Agung mengungkapkan; “program ini bagi sebagian pihak mungkin terlihat sepele, namun di dalamnya ada misi misi peradaban, kita semua akan menjadi pelaku sejarah!!!. membayangkan pembangunan OKI di masa Depan, sejatinya ditentukan dari upaya kita membekali generasi saat ini dengan membaca (literasi) yang selanjutnya (berdampak untuk) mendiskusikan, menuliskan gagasannya dan mengambil tindakan nyata untuk peduli dalam perubahan ke arah lebih baik, semoga” pungkasnya.
Diberdayakan oleh Blogger.