Iskandar SE : Masyarakat Harus Pintar Dan Bijak Menyikapi Isu Di Medsos
Kayuagung - Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE angkat bicara terkait banyaknya postingan di media sosial tentang kerusakan jalan. Sehingga banyak yang membully dirinya. Menurut Iskandar, jalan rusak terjadi hampir di seluruh daerah di Tanah Air yang disebabkan hujan serta banyak truk melintas. “Yang membully itu hanya bisa bicara tapi tak paham kerja Pemda”,ujar Iskandar serius.
Ungkapan tersebut dilontarkan orang nomor satu di Bumi Bende Seguguk itu saat menghadiri safari ramadhan dan dialog masyarakat di Kecamatan Mesuji Makmur di desa Sukasari.
Dalam kesempatan itu, H. Iskandar SE, secara mendadak mengubah strategi dalam merealisasikan program pembangunan infrastruktur jalan. Mulanya hanya menetapkan pembangunan per zona, kini justru berubah menjadi pembangunan serentak meskipun ala kadarnya.
Pembangunan sistim per zona ternyata lamban, jadi sekarang kita ubah jadi pembangunan pemerataan meskipun kebagian sedikit sedikit," ujar H. Iskandar SE.
Masih kata H. Iskandar, pembangunan sistim pemerataan dilakukan agar seluruh warga di 18 kecamatan mendapatkan hak yang sama. Sistem ini diterapkan mulai tahun 2017 ini sembari menunggu iklim normal. Sudah hampir 20 bulan hujan terus, tak ada kemarau panjang. Jadi, jalan menjadi rusak.
Pengubahan strategi pembangunan ini merupakan kali kedua yang dilakukan Bupati. Tahun pertama menjabat (2014), ia menerapkan pembangunan serentak dan merata di 18 kecamatan. Hasil pembangunan dari strategi ini tidak maksimal karena tidak fokus.
Kemudian, tahun 2015 Bupati OKI mengubah strategi menjadi pembangunan per zona. Pembangunan jalan dan jaringan listrik diprioritaskan ke zona Pantai Timur OKI yang meliputi 5 kecamatan yakni Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, Air Sugihan, Cengal dan Sungai Menang.
Usai dari zona Pantai Timur, di tahun 2016 lalu pembangunan di OKI beralih dan bergilir ke zona Barat meliputi
kecamatanLempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya.
Kini tahun 2017, sistim zona ditinggalkan karena beralih lagi ke awal, yakni pembangunan sistim merata dan serentak meskipun hasilnya tak akan maksimal.
Ungkapan tersebut dilontarkan orang nomor satu di Bumi Bende Seguguk itu saat menghadiri safari ramadhan dan dialog masyarakat di Kecamatan Mesuji Makmur di desa Sukasari.
Dalam kesempatan itu, H. Iskandar SE, secara mendadak mengubah strategi dalam merealisasikan program pembangunan infrastruktur jalan. Mulanya hanya menetapkan pembangunan per zona, kini justru berubah menjadi pembangunan serentak meskipun ala kadarnya.
Pembangunan sistim per zona ternyata lamban, jadi sekarang kita ubah jadi pembangunan pemerataan meskipun kebagian sedikit sedikit," ujar H. Iskandar SE.
Masih kata H. Iskandar, pembangunan sistim pemerataan dilakukan agar seluruh warga di 18 kecamatan mendapatkan hak yang sama. Sistem ini diterapkan mulai tahun 2017 ini sembari menunggu iklim normal. Sudah hampir 20 bulan hujan terus, tak ada kemarau panjang. Jadi, jalan menjadi rusak.
Pengubahan strategi pembangunan ini merupakan kali kedua yang dilakukan Bupati. Tahun pertama menjabat (2014), ia menerapkan pembangunan serentak dan merata di 18 kecamatan. Hasil pembangunan dari strategi ini tidak maksimal karena tidak fokus.
Kemudian, tahun 2015 Bupati OKI mengubah strategi menjadi pembangunan per zona. Pembangunan jalan dan jaringan listrik diprioritaskan ke zona Pantai Timur OKI yang meliputi 5 kecamatan yakni Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, Air Sugihan, Cengal dan Sungai Menang.
Usai dari zona Pantai Timur, di tahun 2016 lalu pembangunan di OKI beralih dan bergilir ke zona Barat meliputi
kecamatanLempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya.
Kini tahun 2017, sistim zona ditinggalkan karena beralih lagi ke awal, yakni pembangunan sistim merata dan serentak meskipun hasilnya tak akan maksimal.