Jalan Sepucuk Dibuka Sejak Masa Yusuf Halim dan Dituntaskan Oleh Iskandar
Kayuagung - Iring-iringan kendaraan tampak berjalan pelan ketika melintasi para pekerja yang sedang sibuk meratakan jalan dengan cor beton di ruas jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur Kamis, (10/8) pagi. Sesekali lambaian tangan keluar dari mobil dengan plat dinas BG 1 KZ, yang berada diurutan kedua rangkaian, tampak menyapa dan memberi semangat kepada para pekerja yang sedang sibuk bekerja. Tepat di Km 33 rangkaian kendaraan pun berhenti. Dilokasi ini dulu rupanya sempat putus tergenang air setinggi orang dewasa namun kini jalan tersebut sudah mulus dengan kontuksi cor beton.
Pemerintah Kabupaten OKI memang sedang gencar-gencarnya mengebut perbaikan infrastruktur jalan. Salah satunya yang menjadi prioritas, yaitu ruas Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur yang menjadi akses utama bagi warga empat kecamatan; Sungai Menang, Pedamaran Timur, Cengal, Mesuji Raya menuju Ibu Kota Kabupaten di Kayuagung.
Sejak bertahun-tahun lalu jalan ini menjadi momok bagi warga yang melintas. Berlumpur ketika disiram hujan dan berdebu di musim panas. Ruas jalan yang membentang sepanjang 38 Km ini mulanya hanya jalan rintisan tanah timbun di hamparan hutan gambut.
Pembukaan jalan Sepucuk bahkan sudah dimulai oleh tiga Bupati OKI sebelumnya. Yusuf Halim, F. Rozi Dahlan dan Ishak Mekki namun karena keterbatasan anggaran dan kontur tanah gambut yang labil membuat pembangunan jalan ini tidak tuntas dalam satu tahun anggaran.
"Membangun jalan di tengah rawa biayanya tentu lebih tinggi dari pada jalan biasa. Butuh upaya khusus, apalagi kita dihambat oleh keterbatasan biaya, tapi ini sudah komitmen pak Bupati karena pentingnya akses jalan ini bagi masyarakat di 5 Kecamatan" Ungkap Kepala Dinas PU Tata Ruang Kabupaten OKI, Ir. H. M. Hafidz, MM saat medampingi Bupati OKI meninjau pembangunan ruas jalan sepucuk.
Dikatakan Hafidz untuk menutup kontur tanah yang lembek dibutuhkan tiga lapisan cor beton bertulang. Lapisan pertama sebagai pengeras di bagian paling bawah, lapisan ke dua berupa cor agreagat dan lapisan paling atas dipoles dengan aspal Hot Mix.
"Skalanya bisa 1 perbanding 5. Satu Kilo meter jalan di lahan gambut itu bisa dapat 5 Km jalan dikontur tanah biasa. Makanya biayanya tinggi" Ungkap Hafidz
Selain itu, menurut Hafidz kendala pembangunan jalan Sepucuk adalah sulitnya mobilisasi peralatan, "tidak mudah membawa alat-alat berat ke daerah yang labil tanahnya, menunggu panas dulu baru alat berat bisa diturunkan, pekerjaan pun jadi lambat"Pungkasnya.
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE menilai terhubungnya jalan Kayuagung-Sepucuk dipercaya menjadi infrastruktur konektivitas yang akan memberikan mutiplier effect bagi lingkungan di sekitarnya. Tembusnya jalan penghubung kawasan pantai timur OKI ini dinilai akan menumbuhkan sumber-sumber perekonomian baru bagi masyarakat di sekitarnya.
"Kita ingin mengembangkan semua potensi. Juga multiplier effectnya menguntungkan bagi masyarakat," pungkasnya.
Untuk itu, Iskandar memastikan akses vital ini sudah tuntas di tahun 2017.
"Tahun ini kita selesaikan. Untuk selanjutnya ruas Sungai Menang ke Cengal juga dilakukan perbaikan dengan agregat namun kalau mau dicor beton seperti jalan sepucuk setidaknya baru bisa terealisasi diperiode-periode mendatang" Pungkasnya.
Berdasarkan data Dinas PU Tata Ruang Kabupaten OKI, jalan Kayuagung-Sepucuk telah tersambung dengan kontruksi cor beton sepanjang 36,178 Km atau mencapai 93 persen dari total panjang ruas jalan 38,7 km.
Tahun 2014 dibangun sepanjang 1,56 Km, Tahun 2015 sepanjang 5,687 km, 2016 sepanjang 12, 265.
"Untuk tahun ini, ditargetkan 11 km sedang dibangun, sehingga total yang akan tembus menjadi 36,1 km. Ini berarti sisa jalan yang belum tembus sepanjang 2,5 km" kata Hafidz, menambahi
Sisanya menurut dia akan ditanggulangi melalui Bantuan Dana Bencana Alam dan pemiliharaan rutin.
“Menyisakan sekitar 2.5 Km yang belum diperbaiki. Akan ditanggulangi melalui dana bantuan bencana 1 Km dan 1,5 Km nya lagi melalui pemeliharaan periodik. Kita Optimis tuntas tahun ini” jelasnya.
Tembusnya jalan sepucuk ini dipercaya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di empat kecamatan serta melepaskan mereka dari keterisoliran.