TNI Bantu Sukseskan Imunisasi Difteri



Kayuagung -Peran serta TNI AD dalam mendukung program pemerintah patut diapresiasi. Peran terkini di awal tahun, para prajurit membantu menyukseskan program imunisasi difteri.

Seperti di Ogan Komering Ilir (OKI). Jajaran TNI AD membantu Puskesmas Kutaraya Kayuagung melaksanakan imunisasi tersebut kepada ratusan anak anak di Pos Kesehatan di Makodim 0402 OKI-OI, Kamis (11/1).

Dandim 0402 OKI-OI Letkol Seprianizar SSos didampingi Danramil Kayuagung Kapten RM Hatta menjelaskan, peserta imunisasi berasal dari keluarga besar Kodim, murid TK Kartika Kodim, SD/SMP/SMA yg berada di sekitar Markas Kodim.

Dijelaskan mereka, difteri banyak dialami oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa secara otomatis bebas difteri. Sebagaimana pada anak, vaksinasi difteri juga perlu diberikan untuk orang orang dewasa guna mencegah penyebaran penyakit difteri.

Kata dia, Kementerian Kesehatan RI telah menganjurkan vaksinasi difteri sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan meluasnya KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri di Indonesia. 
Program vaksinasi dari pemerintah Indonesia melalui ORI (Outbreak Response Immunization), memberikan imunisasi difteri terutama bagi penduduk Indonesia berusia 1-19 tahun yang tinggal di sekitar penderita difteri.

"Sedangkan vaksinasi difteri pada orang dewasa diharapkan dapat dilakukan secara mandiri di fasilitas kesehatan pemerintah atau swasta,"sarannya.

Difteri merupakan penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, kelumpuhan, gagal jantung hingga berujung kematian. Penyebarannya adalah melalui udara ketika penderita difteri batuk atau bersin. Vaksinasi difteri pada anak maupun orang dewasa berfungsi memicu timbulnya kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab penyakit tersebut.

Umumnya pemberian vaksinasi difteri bersama dengan vaksin lain dilakukan pada usia bayi 2, 3, dan 4 bulan, sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017. Vaksinasi itu dikenal dengan DTP, sebagai upaya perlindungan terhadap penyakit difteri, tetanus dan batuk rejan.
Diberdayakan oleh Blogger.