Ustadz Jamming Untaian Bahasa Kalbu Lintas Generasi
Kayuagung - Hari ini, ketika genre musik semakin beragam, dan lagu tentang tema apa pun selalu ada, muncul pertanyaan: ke mana perginya lagu anak-anak? Ke mana perginya lagu religi? Mengapa lagu religi menjamur hanya pada Bulan Suci Ramadhan lantas lenyap bagai diterpa kemarau sebelas bulan? Bukankah perintah sedekah ataupun mengasihi anak yatim juga tidak hanya berlaku pada saat Bulan Suci Ramadhan saja? Mengapa lagu religi seperti tidak lagi menjadi opsi? Bukankah Wali Songo menuai sukses besar berdakwah melalui jalan kesenian dan kebudayaan? Terlebih jika menilik sejarah masa pra-Islam, musik muncul dalam musikalisasi syair, mantra, dan sihir. Dan, saat ini, musikalisasi puisi adalah salah satu metode berdakwah yang terbilang efektif.
Atas ide dasar tersebut di atas, kami dari Halaqah Kreatif (HaQers); sebuah komunitas mengaji berisikan para praktisi dunia musik tanah air di Jakarta mempersiapkan suatu program pembeda dari bentuk lingkaran-lingkaran hamba yang berdzikir (mengingat) NYA, yaitu sebuah amunisi kendaraan menuju jalan syiar, kebaikan, dan kreatifitas bertajuk Harmonisasi Nada dan Dakwah untuk masyarakat umum dan masyarakat pesantren, di tengah-tengah semakin gencarnya idiom / jargon-jargon yang memecah belah umat di wilayah furu’iyah, keharaman musik. Dengan mengumpulkan dan menyatukan berbagai pihak yang memiliki keinginan yang sama , yaitu menjalani kodrat naluri kemanusiaannya sembari melagukan nada-nada kehidupan. Sehingga, Halaqah Kreatif melalui program Harmonisasi Nada dan Dakwah tersebut, membuat dan membangun kolaborasi musisi, mubaligh, ustadz bersatu dalam wadah bernama Ustadz Jamming.
Langkah awal telah diselesaikan dengan baik, satu lagu berjudul Hingga Waktu yang diciptakan (sekaligus bertindak sebagai produser musik) oleh Didit Saad dan Adnil Faisal (sekaligus bertindak sebagai assistan produser musik) – Ustadz Jamming melepas lagu baru mereka secara Free Listening pada 21 Januari 2018 yang bertepatan dengan hari lahir dari Halaqah Kreatif yang ketiga di: https://soundcloud.com/ustadzjamming/hingga-waktu
Sementara, lagu ini bertutur akan Rasa Rindu pada Sang Khalik dan berjuta perasaan lain seorang hamba dalam perjalanan kehidupan spiritualnya. Tak muskil jika kemudaian musiknya turut menangis, seperti sengaja ikut larut dalam kesedihan yang sama. Dan isak tangis mereka yang menyayat hati siapa pun yang mendengarkannya itu adalah lagu kehidupan bernada minor.
Nama-nama lain yang menguatkan konsep Jamming yang bersifat terbuka kepada siapapun yang berkenan turut ambil bagian dari misi ini; telah pula tergambar dengan jelas dari para pengisi - baik musik ataupun vokal. Untuk lagu single ini, Ustadz Jamming menampilkan: Deddy Lisan (vokal, Andra & The Backbone), Uchie Wiby (vokal), (Yaya Moektio, drum), Edi Kemput (gitar, Grassrock), Ivanka (bass, Slank), Achi Hardjakusumah (string) dengan proses mixing dan mastering oleh Indra Q.
Tanpa alasan, melalui berbagai cara untuk mencapai tujuan dakwah melalui lagu pun bisa berperan sangat baik untuk saling mengingatkan. Berguna bagi sang penyampai secara pribadi, atau bagi siapa pun yang berkehendak untuk mengambil manfaat darinya. Sejak mula semesta, senandung musik kehidupan telah bergulir. Masing-masing mandiri, namun tak sendiri-sendiri. Begitupun…Ustadz Jamming.
Atas ide dasar tersebut di atas, kami dari Halaqah Kreatif (HaQers); sebuah komunitas mengaji berisikan para praktisi dunia musik tanah air di Jakarta mempersiapkan suatu program pembeda dari bentuk lingkaran-lingkaran hamba yang berdzikir (mengingat) NYA, yaitu sebuah amunisi kendaraan menuju jalan syiar, kebaikan, dan kreatifitas bertajuk Harmonisasi Nada dan Dakwah untuk masyarakat umum dan masyarakat pesantren, di tengah-tengah semakin gencarnya idiom / jargon-jargon yang memecah belah umat di wilayah furu’iyah, keharaman musik. Dengan mengumpulkan dan menyatukan berbagai pihak yang memiliki keinginan yang sama , yaitu menjalani kodrat naluri kemanusiaannya sembari melagukan nada-nada kehidupan. Sehingga, Halaqah Kreatif melalui program Harmonisasi Nada dan Dakwah tersebut, membuat dan membangun kolaborasi musisi, mubaligh, ustadz bersatu dalam wadah bernama Ustadz Jamming.
Langkah awal telah diselesaikan dengan baik, satu lagu berjudul Hingga Waktu yang diciptakan (sekaligus bertindak sebagai produser musik) oleh Didit Saad dan Adnil Faisal (sekaligus bertindak sebagai assistan produser musik) – Ustadz Jamming melepas lagu baru mereka secara Free Listening pada 21 Januari 2018 yang bertepatan dengan hari lahir dari Halaqah Kreatif yang ketiga di: https://soundcloud.com/ustadzjamming/hingga-waktu
Sementara, lagu ini bertutur akan Rasa Rindu pada Sang Khalik dan berjuta perasaan lain seorang hamba dalam perjalanan kehidupan spiritualnya. Tak muskil jika kemudaian musiknya turut menangis, seperti sengaja ikut larut dalam kesedihan yang sama. Dan isak tangis mereka yang menyayat hati siapa pun yang mendengarkannya itu adalah lagu kehidupan bernada minor.
Nama-nama lain yang menguatkan konsep Jamming yang bersifat terbuka kepada siapapun yang berkenan turut ambil bagian dari misi ini; telah pula tergambar dengan jelas dari para pengisi - baik musik ataupun vokal. Untuk lagu single ini, Ustadz Jamming menampilkan: Deddy Lisan (vokal, Andra & The Backbone), Uchie Wiby (vokal), (Yaya Moektio, drum), Edi Kemput (gitar, Grassrock), Ivanka (bass, Slank), Achi Hardjakusumah (string) dengan proses mixing dan mastering oleh Indra Q.
Tanpa alasan, melalui berbagai cara untuk mencapai tujuan dakwah melalui lagu pun bisa berperan sangat baik untuk saling mengingatkan. Berguna bagi sang penyampai secara pribadi, atau bagi siapa pun yang berkehendak untuk mengambil manfaat darinya. Sejak mula semesta, senandung musik kehidupan telah bergulir. Masing-masing mandiri, namun tak sendiri-sendiri. Begitupun…Ustadz Jamming.