Pemberantasan Narkoba, OKI Masuk Target Nasional


Kayuagung -Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menjadi salah satu daerah yang dianggap rawan peredaran narkoba dan masuk target nasional pemberantasan narkoba.

Dalam kunjungannya ke Bumi Bende Seguguk Rabu (20/02), Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Muhammad Jupri MM menyampaikan, total daerah yang dianggap rawan secara nasional berjumlah 65 wilayah.

Menurutnya, salah satu yang menjadikan OKI, dan beberapa wilayah lainnya menjadi target pemberantasan dan wilayah rawan narkoba adalah tingginya tingkat prevalensi kasus narkoba dibanding kasus kejahatan lainnya.

“Sebagai gambaran umum, OKI punya luas wilayah 19.000 km persegi lebih, dan ada banyak wilayah perairan. Selain itu daerah OKI merupakan lintas poros utama yang menghubungkan dengan ibu kota,” katanya.

Selain OKI, Jupri mengungkapkan, ada beberapa kabupaten/kota lain di Sumsel, yang menjadi perhatian khusus dan dianggap sangat rawan peredaran narkoba seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, dan Lubuklinggau.

Untuk OKI sendiri, lanjutnya, banyaknya wilayah perairan membuat peredaran narkoba di daerah ini semakin mudah. Ditambah lagi wilayah OKI, yang sangat luas sehingga tidak mungkin hanya mengandalkan penegak hukum dan badan yang ada.

“Sindikat narkoba ini menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi masyarakat agar menjadi penyalahguna narkoba. Kalau masyarakat tidak punya penangkal itu akan semakin mudah terjerumus,” terangnya.

Masih kata Jupri, untuk menumpas peredaran narkoba ini saat ini bukan hanya menjadi tugas dari petugas, melainkan juga tugas masyarakat.

“Untuk itu, kali ini diberikan Bimtek kepada para tokoh masyarakat untuk melakukan pencegahan sesuai amanat UU bahwa masyarakat juga harus berperan aktif untuk mencegah peredaran narkoba. Jadi silahkan melapor jika ada temannya atau keluarga untuk rehabilitasi,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Staf Ahli Bupati OKI Bidang Kemasyarakatan, Rosihan Anwar mengatakan bahwa Pemkab OKI, sangat mendukung upaya untuk menekan peredaran narkoba ini. Menurutnya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena akan merusak generasi di Indonesia.

“Untuk itu, pemberantasan narkoba ini memang harus dilakukan bersama dan perlu tindakan nyata. Semoga upaya menghadirkan penggiat anti narkoba ini bisa menghentikan peredaran narkoba,” tandasnya.
Diberdayakan oleh Blogger.