Layanan Posyandukdes Capil OKI Pukau Kemenpan RB
Pada kesempatan itu Deputi Layanan Publik memantau sejumlah inovasi layanan di Disdukcapil OKI seperti layanan administrasi kependudukan di hari libur, layanan jemput bola (Jalades semedi), Layanan kependudukan online (Lakon Mandira), administrasi kependudukan pasangan baru menikah (pandusamara) serta yang teranyar Pos pelayanan administrasi kependudukan desa (Posyandukdes).
“Sudah cukup bagus, dari proses bisnisnya, kejelasan layanan, pengaduan dan yang terpenting dalam layanan publik itu mudah dan dekat dengan masyarakat”, ujar Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA.
Khusus Pos pelayanan administrasi kependudukan desa (Posyandukdes) guru besar Universitas Sriwijaya ini memberi apresiasi tinggi.
“Banyak sekali inovasi terkait layanan administrasi kependudukan ini dan yang terpenting itu terobosan untuk mendekatkan layanan ke masyarakat apa lagi kabupaten ini jangkauan layanannya sangat luas. Saya apresiasi” terang diah.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKI, Hendri menerangkan, Pos pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Desa/Kelurahan se Kabupaten OKI atau Posyandukdes. bertujuan memberikan kemudahan dan mendekatkan pelayanan bagi masyarakat mengingat luasnya wilayah jangkauan layanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Inovasi ini akan segera dilaunching secara resmi pada Selasa, (16/11).
Tujuannya, untuk mempermudah masyarakat melakukan pengurusan kependudukan dan catatan sipil.
“Ke depan sebagian besar layanaan Adminduk bisa diselesaikan di tingkat desa dan kelurahan. Jadi tidak ada lagi penumpukan di Kabupaten, untuk mendekatkan layanan” jelas Hendri, Sabtu, (13/11).
Melalui inovasi ini ujar Hendri disdukcapil menyiagakan dua orang petugas di tiap-tiap desa yang bertugas melayani pembuatan administrasi kependudukan seperti Kartu Keluarga, Surat Pindah Datang, Update Manual Akta kelahiran dan Akta kematian. Sementara untuk perekaman dan cetak KTP dilayani melalui program jemput bola Jaladessemedi.
“Petugas ini kita sebar di 327 desa dan kelurahan. Mereka yang input datanya lalu diproses oleh petugas di Kabupaten, setelah selesai bisa langsung cetak di desa”, jelas Hendri.
Hendri mengatakan, percepatan layanan inovasi ini akan terus dipantau melalui pelatihan petugas pada hari Selasa mendatang. Dia menyebut, sudah ada beberapa desa yang sudah memulai rencana pelayanan berbasis desa dan kelurahan ini.
“Kita sudah melakukan uji coba di beberapa desa. Hasilnya sangat memudahkan,” jelas dia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar