OKI Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024
Sekretaris Daerah OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si pada Pertemuan
Audit Kasus Stunting tingkat Kabupaten OKI menyampaikan bahwa Kabupaten OKI
menjadi Kabupaten terbaik pertama dalam penurunan stunting dibandingkan
Kabupaten/Kota lain di wilayah Sumsel.
"Pencapaian terbaik ini bisa di raih dikarenakan TIM
Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten OKI berhasil menurunkan angka
stunting sebanyak 17,1% yang sebelumnya berada di angka 32,2% menjadi 15,1%.
Hal ini jadi motivasi kita semua untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan
kualitas kinerja kita sebagai tim percepatan penurunan stunting", kata
Asmar. Selasa, (11/7).
Asmar henti-hentinya mengajak para mitra kerja Dinas
Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI terutama dari
seluruh komponen lainnya agar tetap memberikan dukungan dan komitmennya
membantu menyukseskan program percepatan penurunan stunting.
"Tugas kita belum tuntas hanya sampai disini, tetap
jaga kekompakan perkuat strategi pencegahan dan penurunan untuk menuju Kabupaten
Zero Kasus Stunting", harap Asmar.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kab.OKI, H.M. Lubis, SKM, M.Kes
menyampaikan Audit Kasus Stunting Bukanlah Audit Biasa Seperti Audit
Akuntabilitas Dan Juga Berbeda Dengan Audit Maternal Perinatal. Audit Kasus
Stunting Ini Terkait Dengan Medical Record Atau Data Yang Sifatnya Individu Dan
Tidak Melupakan Kerahasiaan Yang Menjadi Pokok Paling Penting.
"Kita Membutuhkan Penapisan Kasus-Kasus Yang Sulit Jadi
Disinilah Kaitannya Dengan Audit Stunting. Kalau Ada Kasus Stunting Di Adjust
Sebagai Stunting Ternyata Ada Underline Problem, Underline Desease dan Ada
Penyakit Yang Ada Di Balik Stunting, Yaitu Kelainan Otak, Kelainan Ginjal Atau
Jantung", kata Lubis
Lubis menjelaskan ada empat tahapan dalam audit kasus
stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir, pertama, Pembentukan Tim Audit Kasus
Stunting. Kedua, Pelaksanaan Audit Dan Manajemen Pendampingan Dengan
Mengidentifikasi Dan Seleksi Kasus Kelompok Sasaran Dan Kajian Serta Rencana
Tindak Lanjut. Ketiga, Diseminasi Audit Kasus Stunting Secara Reguler.
Keempat,Memberikan Respon /Tindak Lanjut Rekomendasi. Audit Stunting Sesi II
Difokuskan Pada Kajian/Temuan Kasus Dengan Memberikan Pemahaman Terhadap Pencegahan
Dan Penanganan Stunting.
"Semoga Dengan Adanya Tim Audit Kasus Stunting Tingkat
Kabupaten Ini Dapat Mendukung Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten
OKI", imbuhnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan,
Mediheryanto, SH., MH mengapresiasi atas kinerja yang telah dilakukan oleh TIM
Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten OKI.
"Mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah.
Terlebih di daerah memiliki otoritas untuk melakukan upaya percepatan dalam
penurunan stunting. OKI sudah melakukan tugas dengan baik, saat ini pertahankan
bila perlu dilakukan peningkatan capaian untuk ke depannya", ungkap Medi
Medi menginginkan agar seluruh pihak tidak lenggah dengan
capaian prestasi ini, tetap fokus untuk berkinerja dengan baik.
"Teorinya maupun teknisnya Kabupaten OKI sudah on the
right track. Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari dari kabupaten OKI
bisa mengadopsi hal baik lain di daerah lain ataupun sebaliknya"
tandasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar