Menteri LHK Resmikan Desa Mandiri Peduli Gambut di OKI, Dorong Ekonomi dan Cegah Karhutla
Program ini diharapkan menjadi benteng pertama pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sekaligus penggerak ekonomi masyarakat di kawasan gambut Sumatera Selatan.
“DMPG tidak hanya untuk memulihkan gambut. Ini juga tentang memberdayakan masyarakat desa dan mencegah karhutla secara berkelanjutan,” ujar Menteri Hanif. Ia menegaskan, Desa Jadi Mulya akan menjadi contoh nasional dan direplikasi di 800 desa lainnya.
Desa Jadi Mulya telah mengelola hampir 1.000 hektare sawah di lahan gambut sejak 2016 bersama PT OKI Pulp & Paper Mills (APP Group). Dalam kunjungan itu, Menteri Hanif, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki, dan pejabat KLHK menanam jagung dan jeruk sebagai tanaman sela untuk menjaga kelembapan tanah tanpa membakar lahan.
Panji Bintoro, Fire Operation Management Head PT BAP (mitra APP Group), memaparkan sistem deteksi hotspot yang menggunakan aplikasi FROS. Dari citra satelit, titik panas langsung terpantau dan ditindaklanjuti kurang dari 24 jam.
Menteri juga meninjau kesiapan pompa hingga menyaksikan simulasi pemadaman karhutla oleh tim Masyarakat Peduli Api (MPA). Peralatan pemadam, helicopter, mobil patroli, hingga Sambunesia (nozzle multifungsi) ditampilkan dalam demonstrasi Integrated Fire Management (IFM).
Direktur APP Group, Dr. Soewarso, menyebut lebih dari 700 anggota MPA telah dilatih di Sumatera. Selain penguatan MPA, perusahaan juga mengembangkan agroforestry agar masyarakat bisa langsung menikmati hasil ekonomi dari panen jagung dan jeruk.
“Target kami, desa binaan menjadi pusat agroforestry ramah gambut,” ujarnya.
Sebagai penutup kunjungan, rombongan membagikan Juz ‘Amma kepada siswa SDN Jadi Mulya sebagai bentuk dukungan pendidikan dan nilai spiritual di tengah masyarakat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar