Pemkab OKI dan Lapas Kayuagung Teken MoU Pendidikan Kesetaraan dan Pembinaan Rohani Bagi Warga Binaan
Kalapas Kelas IIB Kayuagung, Syaikoni, menyampaikan bahwa penandatanganan MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag merupakan bentuk komitmen Lapas dalam memenuhi hak-hak dasar warga binaan, khususnya dalam bidang pendidikan dan spiritual.
“Program ini hadir untuk menjawab keterbatasan akses pendidikan bagi warga binaan. Sebelum mereka kembali ke masyarakat, perlu dibekali pendidikan dan peningkatan iman serta taqwa, agar kelak menjadi pribadi yang berguna,” kata Jefri. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab OKI dan jajaran Forkopimda atas dukungan terhadap program pembinaan di Lapas Kayuagung.
Bupati OKI, H. Muchendi, menegaskan bahwa pendidikan dan pembinaan rohani merupakan bekal penting bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat.
“Remisi dan pendidikan ini adalah kesempatan emas. Jadikan momen ini sebagai titik perubahan. Kembalilah ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, jangan ulangi kesalahan, dan manfaatkan pendidikan rohani serta intelektual untuk membuktikan bahwa saudara bisa diterima kembali sebagai individu produktif,” ujar Bupati Muchendi.
Ia menambahkan, kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya menghukum, tetapi juga membimbing.
“Langkah ini bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari upaya holistik Pemkab OKI untuk mendukung reintegrasi. Sinergi pendidikan dan pembinaan spiritual terbukti membuka jalan bagi warga binaan agar kembali menjadi bagian positif dari masyarakat,” tandasnya.
Pemberian Remisi
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, sebanyak 744 warga binaan Lapas Kayuagung menerima remisi umum, sementara 725 warga binaan memperoleh remisi dasawarsa atau pengurangan hukuman yang hanya diberikan setiap sepuluh tahun. Dari jumlah tersebut, 45 orang dinyatakan langsung bebas hari itu berkat adanya kebijakan subsider pengganti.
Selain itu, Lapas Kayuagung juga menampilkan hasil pembinaan kemandirian warga binaan, seperti bengkel otomotif dan jasa potong rambut, sebagai bentuk nyata pembekalan keterampilan bagi warga binaan.(Murod)
Tidak ada komentar
Posting Komentar