BEDAKAN PANGAN BERFORMALIN DAN BORAKS

KAYUAGUNG RADIO - Waspadai makanan yang mengandung Formalin dan borak berikut kita akan mengetahui ciri-cirinya
Ciri-ciri daging gelonggongan baik ayam atau sapi :
- Daging sangat kenyal atau tidak elastis,
- Kulit berair, warna daging pucat,
- Daging cepat rusak dan pembuluh darah membesar.
- Teksturnya lembek dan cepat busuk karena kadar airnya sangat banyak. Jika dagingnya ditekan akan mengeluarkan air.
- Biasanya dijual dengan cara digeletakkan di atas meja (tidak digantung).
- Jika direbus, daging sapi gelonggong akan menyusut lebih banyak daripada daging sapi asli.

Ciri-ciri daging ayam dan sapi berformalin:
- Tidak dihinggapi lalat,
- Kulit sangat kenyal serta warna kulit mengkilap dan tampak mencolok
- menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin
-
 Buat penggemar bakso, kita dihadapkan dua bahan berbahaya, yaitu boraks dan formalin. Ciri-ciri bakso berformalin dan boraks adalah memiliki struktur yang lebih kenyal dan lebih keras (karena bakso dari daging non formalin lebih mudah ancur, tidak sealot daging berformalin. Bakso mengandung boraks pasti memiliki daya tahan lebih lama. Mampu bertahan sampai lima hari.) Kalau kenyal atau mudah dipantulkan seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks. Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit


Ciri-ciri ikan berformalin:
- Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius),
- Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar.
- Warna daging ikan putih bersih dan Bau menyengat dan berbau formalin.
- Badan ikan kaku, sulit dipotong,
- Warna daging putih bersih.
- Untuk ikan segar tanpa formalin memiliki insang berwarna merah segar, dan cepat busuk jika didiamkan lebih dari 1 hari.
- "dimusuhi" lalat
- Lebih amannya, belilah ikan yang masih dalam keadaan hidup.


Sayur-sayuran dan buah-buahan sangat rentan dengan isu peptisida. Zat terkadnung dalam peptisida ini SANGAT berbahaya, karena akan mengendap dan tidak akan hilang dari tubuh. Bahkan, peptisida ini dapat tercampur dalam ASI atau air susu ibu jika si ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung peptisida. sehingga ASI itu akan mengandung sampai 20% racun peptisida dan terminum oleh si bayi dan akan berbahaya bagi kesehatan bayi itu sendiri dan peptisida itu akan mengendap ditubuh si bayi. Lalu anaknya itu akan menular*kan lagi pestisida lewat makanan atau ASI dan seterusnya. Kandungan pestisida akan berkurang dan hilang. Namun apabila si anak tetap mengonsumsi makanan berba*haya, selamanya pestisida tak akan lenyap secara turun-temurun. Bahaya pestisida bisa beragam. Mi*salnya asetat dari golongan insektisida sering ditemui pada cabe besar, seledri, buncis, dan kapas. Bila tertelan, dalam jang*ka panjang akan menimbulkan mutasi genetik, kanker, dan keracunan pada alat-*alat reproduksi manusia, dan cacat lahir. Beberapa bahkan polutan lain bila masuk ke tubuh ibu yang mengandung dan menyusui akan mempengaruhi perkembangan perilaku pada bayi, gangguan hormonal, clan kanker dll.

Tidak hanya berbahaya bagi manusia. Sedangkan tanah yang sudah terkontaminasi pestisida, dalam kurun waktu 15 tahun masih menyimpan kandungan pestisida sebanyak 40% walau penggunaan peptisida sudah dihentikan di tanah tersebut. Kalau tanah tersebut ditumbuhi tanaman*-tanaman yang dikonsumsi manusia, maka polutan akan terhisap pada tanaman tersebut dan dimakan olch manusia. Untuk menetralisir tanah yang telah terkena racun, perlu waktu hampir satu generasi umur manusia.

Ciri-ciri buah-buahan berformalin
• Kulit buah lebih mengkilat
• Ranting buah sudah layu, tapi buah masih tampak segar
• Buah tidak tampak kusam walaupun sudah beberapa hari

Sayur-sayuran memiliki kadar peptisida yang tinggi:
• Daun sayur tidak ada yang rusak sedikitpun atau bolong. Karena tidak dimakan oleh belalang atau serangga lainnya karena peptisida.
• Daun sayur terlihat mengkilap dan sempurna

Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin
• Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (250 C) bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (100 C)
• Untuk tahu putih, terlampau keras alias tidak lembek,
• Bau agak mengengat, bau formalin
• Jangan pilih tahu yang berbau asam atau berlendir. Sedangkan ketika memilih tempe, pilih yang baunya segar dan kedelainya padat.
Diberdayakan oleh Blogger.