PIN Polio di Kabupaten OKI Lampaui Target Nasional
Kayuagung - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 yang digelar serentak pada 8-15 Maret, telah selesai dilaksanakan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pelaksaan PIN polio terealisasi mencapai 98,1 persen, atau melampaui target nasional sebesar 95 persen.
Kesuksesan pelaksanaan PIN Polio di OKI ini tidak terlepas dari dorongan moril dari Bupati OKI H Iskandar SE yang meminta segenap dokter, paramedis baik perawat atau bidan untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016, dengan melakukan aksi jemput bola hingga sweeping balita yang belum mendapat vaksin polio.
"Seluruh balita yang ada di Kabupaten OKI ini wajib mendapatkan imunisasi polio, nantinya balita yang tidak mendapatkan atau datang pada hari H harus dikunjungi (sweeping) dalam kurun waktu maksimal 3 hari," ujar Iskandar saat acara keluarga. Kayuagung beberapa waktu lalu.
Melalui upaya ini, lanjut Iskandar, diharapkan Kabupaten OKI dapat berkontribusi dalam mempertahankan status eradikasi polio dan mewujudkan dunia bebas polio tahun 2020.
"Seluruh balita yang ada di Kabupaten OKI ini wajib mendapatkan imunisasi polio, nantinya balita yang tidak mendapatkan atau datang pada hari H harus dikunjungi (sweeping) dalam kurun waktu maksimal 3 hari," ujar Iskandar pada acara Pembukaan PIN Polio 2016 di Halaman Puskesmas Celikah Kayuagung beberapa waktu lalu.
Melalui upaya ini, lanjut Iskandar, diharapkan Kabupaten OKI dapat berkontribusi dalam mempertahankan status eradikasi polio dan mewujudkan dunia bebas polio tahun 2020.
Kepala Dinas Kesehatan, HM Lubis SKM MKes mengaku, bersyukur karena pelaksanaan PIN Polio di Bumi Bende Seguguk berjalan sukses. "Alhamdulillah berkat kerja keras para tenaga medis yang telah ditempatkan di beberapa pos pelayanan, PIN Polio tahun 2016 sukses dengan realisasi 98,1 persen," ungkap Lubis , Rabu (23/3).
Lubis merincikan, target sasaran PIN Polio 2016 di Kabupaten OKI sebanyak 82.141 orang balita dan realisasinya 80.616 balita atau 98,1 persen. "Pak Bupati telah mengintruksikan kepada kami untuk melakukan sweeping ke rumah-rumah untuk memvaksin balita usia 0-59 bulan dan alhamdulillah kegiatan ini sukses. Hasil itu merupakan rekap dari 29 Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan dalam wilayah OKI," ujar Lubis.
Menurut Lubis, dari 758 pos pelayanan dan 1.516 petugas medis yang telah disiagakan, semuanya berhasil mencapai target sasaran diatas angka 96 persen. "Untuk realisasi paling tinggi yakni di Puskesmas Keman Pampangan, dari target 1.564 orang sasaran, tervaksin sebanyak 1.558 orang atau 99,6 persen. Yang terendah di Puskesmas Pangarayan Tanjung Lubuk, dari 3.749 balita sasaran, tervaksin sebanyak 3.626 atau 96,7 persen. Namun secara keseluruhan kita sukses melaksanakan PIN Polio tahun ini," tutur Lubis.
drg Arifin selaku Tim Monitoring PIN 2016 Dinkes OKI mengatakan, PIN Polio merupakan kegiatan imunisasi tambahan yang mencakup seluruh anak usia 0-59 bulan, tanpa melihat status imunisasinya. "Bagi balita yang tidak datang dan belum mendapatkan imunisasi pada saat hari “H”, petugas kami di setiap pos pelayanan mengunjungi ke rumah-rumah, sehingga cakupan sasaran hampir mencapai 100 persen," tukasnya.
Kesuksesan pelaksanaan PIN Polio di OKI ini tidak terlepas dari dorongan moril dari Bupati OKI H Iskandar SE yang meminta segenap dokter, paramedis baik perawat atau bidan untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016, dengan melakukan aksi jemput bola hingga sweeping balita yang belum mendapat vaksin polio. (dob)